PUISI LISTYA
Tangan kecil mungil yang dulu bergayuh di genggaman si inang
Mulut mungil yang lucu ,berucap mengeja tak sempurna
Bergumam lucu manja beradu kasih menawan
Kaki tertatih belajar berdiri , tegang melangkah begayut pada inang
Kini tangan mungil menari nari diantara liku liku rona kehidupan
Berdiri kokoh, Laksana srikandi srikandi perkasa menatap rapat
melanglang buana mencari jati diri
berfilsafat penuh makna dalam titian ilmu setingg martabat
Berburu masa depan ,Mengasah pikiran tajamkan keyakinan
Kenali dunia luar yang mulai meradang tuk diterjang
Penuh onak bermunculan diantara himpitan persaingan
Melibas menggila lunturkan persahabatan dan persudaraan
Melotot bak raksasa yang mampu menelan bumi
Dunia mu berbeda nak sangat berbeda , tak sempurna
Hentakkan langkah hati raih masa depan bertopang doa
Pendewasaan yang mampu membimbingmu ,jadi mandiri
Jangan ragu bila itu jalan Ilahi , bukan jalan sesat dalam kecurangan
Meraih cita dalam cinta nan penuh norma
ikatan Hati sepasang tetuah yang tulus berkata
tak akan berhenti bersenandung dalam doa
Karna tali ikatan kasih tak akan putus bila kalbu beradu rasa
Baca Juga: Puisi-puisi Listya
Terumbu
Ombak bergulung saling berkejaran
Angin berhembus sejuk nan menawan
Awan bersembul diantara birunya langit
Sejuk menghiyasi cakrawala berkilat
Gegap gempita kobarkan semangat juang
Rapatkan Barisan Yang tak berujung
Menghalau perompak perompak liar
Penghancur kedamaian para leluhur
Tunas bangsa tak berpangku tangan dalam angan
Kan ku halau perusak Trumbu karang yang menggila
Ku kobarkan semangat juang mu keseluru pelosok dunia
Hingga tak ada lagi jeritan berebut Kemenangan
Sigap menatap semangat menerjang lintasan peradapan keji
Teruskan perjuangan para leluhur , berantas amoral feudal sesat
berjuang meraih impian para pahlawan , Bersama panji bermartabat
Wujutkan trumbu karang yang subur berayun hebat.
Kehidupan diantra liak liuk inahnya trumbu karang
Bak ribuan kekayaan nusantara yang menawan
Generasi bangsamu kan menikmati dengan senyuman
Sigap menjaga nan tulus dan iklas bermartabat
Baca Juga: Menulis Puisi di Media Sosial, Bermula dari Iseng Bermanfaat untuk Berliterasi
Batas Cakrawala
Setiap langkah pasti akan terhenti
Setiap perjalanan pasti ada tujuan
Setiap keinginan pasti ada wujud
Setiap impian pasti akan jadi kenyataan
Entah kini atau esok
Bermimpi indah dalam lamunan
Bermimpi indah dalam
Kebimbingan
Bermimpi indah dalam
Fatamorgana
Bermimpi indah dalam
Pangkuan ibu pertiwi
Hilangkan prasangka
Karena hati tak pernah berubah.
Hilangkan angkara karena iman sebagai tumpuan
Hilangkan duka karena teguran ilahi
Hilangkan buruk sangka
Karena tersakiti
Buah manis akan terpetik
Oleh hati yang ihklas
Baca Juga: Puisi-Puisi Dono Sunardi
Buah manis akan ranum menawan karena senyuman
Buah manis tumbuh karena ikatan kasih ibu dan doa
Buah manis akan jatuh
Kepangkuan insan yang tulus berbakti tuk mengadi
Hati bergetar saat datang
Keabadian nikmat
Hati bergetar saat penentu nasib tiba
Hati bergetar bila datang kebahagian yang tak terukur hebatnya
Hati bergetar saat sejuta tangan berucap selamat
Atas nikmat dari Ilahi
Penantian panjang di batas cakrawala menoreh sejarah
Perjalanan panjang pilu berujung kemenangan
Dahsatnya kebesaran Mu
Hingga lidah akan keluh
Hingga air mata tak terbendung
Hingga serbu kata tak mampu terucap
Sujud syukur keharibaan Mu …
Baca Juga: Puisi Mbeling Joko Pinurbo Berjudul Dangdut
(Terinspirasi para guru pejuang P3K yang berjuang lama hingga berhasil )
Penulis adalah pengajar bahasa Indonesia, dan anggota Perkumpulan Cendekiawan Bahasa dan Sastra (Cebastra).