Survei MSI Munculkan Banyak Tokoh, DPC PKB Sidoarjo Bentuk Desk Pilkada 2024

"Soal pilkada ini tidak cukup bermodal popularitas dan elektabilitas, juga faktor-faktor lainnya, termasuk logistiknya ikut menentukan,” kata Nanang Haromain, Direktur MSI Sidoarjo.

Apr 2, 2024 - 22:13
Survei MSI Munculkan Banyak Tokoh,  DPC PKB Sidoarjo Bentuk Desk Pilkada 2024
Media Survei Indonesia (MSI) Sidoarjo saat merilis hasil survei memunculkan beberapa tokoh yang layak berkontestasi pada Pilkada Sidoarjo 2024.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO; Eskalasi politik terkait Pilkada Sidoarjo 2024, semakin dinamis. Media Survei Indonesia (MSI) Sidoarjo telah merilis hasil survei memunculkan  beberapa tokoh di Sidoarjo yang dianggap layak berkontestasi pada Pilkada mendatang. Ini tentunya semakin memberi warna tersendiri,--seiring kian memanasnya konstelasi politik  tersebut.

Senyampang itu, pihak DPP PKB telah menginstruksikan kepada DPC PKB Sidoarjo untuk segera membentuk desk Pilkada. Ini sebagai langkah awal proses penjaringan bakal calon bupati maupun wakil bupati yang  diusung partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang ini dalam pesta demokrasi pada Nopember mendatang.

Abdillah Nasih, Sekretaris DPC PKB Sidoarjo membenarkan bahwa pihak DPP telah menginstruksikan untuk segera melakukan penjaringan dengan membentuk desk Pilkada Sidoarjo.  “Iya, setelah kita koordinasi pihak DPP telah menginstrusikan kami untuk segera membentuk desk pilkada,” kata Nasih ketika dikonfirmasi seusai mengikuti rapat Banggar DPRD Sidoarjo, Selasa (2/4) sore.

Lebih lanjut, Nasih mengatakan sebagai awal pembentukan desk pilkada pihaknya masih perlu mengadakan rapat internal DPC PKB Sidoarjo. “Ya, tentunya akan rapat internal dulu. Siapa saja anggota desk pilkada dan ketuanya,” ujar Nasih. “Ketuanya juga tidak harus dari ketua partai. Semua masih perlu kita rapatnya,” tambahnya.

Selain itu, kata Nasih, pihaknya masih perlu menunggu juklak dan juknisnya, termasuk dalam sistem penjaringan bakal calon bupati yang hasilnya disetor ke DPP PKB untuk mendapat rekom, sebagai syarat berkontestasi pada Pilkada Nopember mendatang. “Tunggu saja. Kami pasti merilis setelah ada juklah dan juknis serta setelah terbentuknya desk pilkada,” tuturnya.

KH. Zainal Abidin, Ketua PC NU Sidoarjo dan H. Usman, Ketua DPRD Sidoarji ikut mewarnai hasil survei dilakukan MSI Sidoarjo.

Sementara itu, MSI Sidoarjo telah merilis beberapa tokoh yang merupakan hasil survei pada tanggal 19 hingga 29 Maret 2024. Survei dilakukan dengan melibatkan 800 responden  tersebar 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Nanang Haromain, Direktur MSI Sidoarjo mengatakan survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. “Jumlah sampel dalam survei ini 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya.

Hasilnya telah memunculkan beberapa tokoh yang dianggap paling tepat menjadi calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Sidoarjo. Di antara nama-nama tokoh yang bernilai tinggi dari segi populitas dan elektabilitas, yakni Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor),  Achmad Amir Aslichin (Mas Iin), Bambang Haryo Soekartono (BHS), Rahmad Muhajirin (RM) dan Subandi. Lalu disusul H. Usman, KH. Zainal Abidin, Adam Rusdy, Bahrul Amiq, H  Sullamul Hadi Nurmawan, Khulaim Junaedi, Samsul Hadi dan Hudiono.

Hanya saja dari beberapa nama yang muncul, baru dua orang yang sudah terang-terangan mendeklarasikan ‘running’ ke Pilkada 2024. Yakni H. Subandi, yang saat ini menjabat wakil Bupati Sidoarjo dan H. Usman, Ketua DPRD Sidoarjo. Ini didukung fakta di lapangan bahwa keduanya telah melakukan komunikasi politik dengan berbagai elemen masyarakat, selain juga memasang baliho maupun spanduk di sudut-sudut kota serta secara masif ‘berselancar’ di flatform media sosial sebagai bentuk sosialisasi menjadi Cabup Pilkada 2024. 

Sedangkan tokoh lain yang mempunyai popularitas dan elektabilitas tinggi dalam survei itu, seperti Gus Muhdlor, BHS dan RM maupun Mas Iin, masih terkesan ‘adem ayem’. Mereka belum menunjukkan syahwat politiknya untuk running ke Pilkada 2024, meski mempunyai peluang besar.

Seperti Gus Muhdlor disebut-sebut masih mempunyai peluang diusung PKB, juga sangat mungkin dicalonkan Partai Gerindra. Begitu pula BHS maupun RM, juga bisa lewat partainya,--Gerindra. Namun mereka belum menunjukkan gairah ke arah sana. “Ya kemungkinan mereka masih wait and see, karena Pilkada sendiri masih 7 bulan lagi,” kata Nanang.

HASIL SURVEI BISA BERUBAH

Sejauh ini, lanjut Nanang, memang baru dua tokoh yang sudah memastikan diri ‘running’ ke Pilkada 2024, yakni H. Usman dan H. Subandi. Di antara mereka masih berpeluang ‘fivety-fivety’ dalam berebut tiket dari partainya sebagai syarat maju menjadi Cabup. Meski juga kemungkinan ada tokoh lain, sebagai kekuatan poros alternatif, atau kekuatan ke tiga, yang bakal muncul menelikung keduanya dalam berebut rekom dari DPP PKB.

“Dan memang survei yang kami lakukan ini sebelum Pak Usman maupun Pak Bandi  menyatakan running ke Pilkada 2024. Survei dilakukan sebelum keduanya menebar baliho ke ruang publik. Jadi hasil ini bersifat sementara, dan kalau dilakukan survei lagi saat sekarang  atau pekan ke depan,--setelah lebaran, tentunya sangat mungkin hasilnya berubah,”  tegas Nanang. “Penting lagi soal pilkada ini tidak cukup bermodal popularitas dan elektabilitas, juga faktor-faktor lainnya, termasuk logistiknya ikut menentukan,” tambahnya.

Tidak kalah mengejutkan hasil survei, KH. Zainal Abidin, Ketua PC NU Sidoarjo telah nangkring di urutan pertama yang elektabilitas dan popularitasnya tinggi untuk menempati posisi sebagai calon wakil bupati. Lalu disusul Adam Rusdy dan Bahrul Amig. “Ini sangat mungkin disebabkan karena Pak Zainal, sebagai ketua NU Sidoarjo dan juga ulama  sering mengisi pengajian di tengah-tengah masyarakat. Sehingga popularitas dan elektabilitasnya sebagai calon wakil bupati cukup tinggi,” ujar Nanang. (*/ful)