Sidak Mamin Hingga Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran Guna Jamin Kelaikan Konsumsi dan Stabilkan Harga Sembako

"Kegiatan ini merupakan jaring pengaman yang langsung bisa dinikmati oleh masyarakat,” kata Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati.

Apr 2, 2024 - 11:29
Sidak Mamin Hingga Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran Guna Jamin Kelaikan Konsumsi dan Stabilkan Harga Sembako
Kegiatan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan Sukodono, yang dibuka Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati .

NUSADAILY.COM – SIDOARJO: Menjelang Lebaran Idul Fitri, Pemkab Kabupaten Sidoarjo melakukan berbagai langkah strategis untuk menjamin kebutuhan dan harga pangan terkendali. Juga melakukan kegiatan inpeksi mendadak (sidak) terhadap makanan dan minuman ke pasar guna memastikan jaminan kelaikan dikonsumsi masyarakat seiring kebutuhan menjelang Lebaran yang cenderung meningkat.

Langkah strategis untuk menjaga stabilisasi harga pangan, terutama pada sembako jelang lebaran ini, salah satunya dengan Gerakan Pangan Murah di halaman Kecamatan Sukodono, yang dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati. Ikut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Eny Rustianingsih, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Mohammad Edi Kurniadi, Kepala Diskominfo Noer Rochmawati, Camat Sukodono, Moch Solichin beserta jajaran Forkopimka Sukodono.

 Ini merupakan gerakan stabilisasi harga pangan nasional tersebut dilakukan serempak di 38 Provinsi di seluruh Indonesia. Termasuk di Jawa Timur,--dan untuk Sidoarjo di awali dari Kec. Sukodono, lalu dilanjutkan ke 17 kecamatan lainnya di Sidoarjo.

Dalam kegiatan ini, kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih murah. Di antaranya beras 5 kg dengan seharga Rp 51 ribu, lalu beras kemasan 3 kg seharga Rp 40 ribu. Juga telur ayam per kg seharga Rp  25 ribu, dan harga cabai yang sempat melambung di pasar murah ini dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.

Karena harga yang relatif murah masyarakat langsung antusias menyerbu,  memanfaatkan kesempatan pasar murah itu untuk memenuhi kebutuhan lebaran.  Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan bahan makanan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran.

Sekda Fenny Apridawati menyampaikan bahwa pada kegiatan Gerakan Pasar Murah ini menyediakan aneka macam kebutuhan pokok serta  bahan-bahan yang mempengaruhi inflasi seperti Beras, Telur, Minyak Goreng juga Gula.

Pemkab Sidoarjo sudah dilakukan pengecekan ketersediaan sampai surplus, harapannya tidak ada yang sampai kesusahan, dengan harga yang ada sekarang ini sudah dilakukan pengecekan bersama-sama dimana harganya lebih murah daripada di luar. “Kami merasa tahun depan pemerintah harus hadir lagi untuk memberikan lebih banyak kepada masyarakat sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan kesempatan merasakan program gerakan pangan murah ini,” kata Fenny.

Kegiatan sidak mamin hingga gelar pasar murah menjelang lebaran dilakukan Pemkab Sidoarjo.

Mantan Kadis Kesehatan itu juga menghimbau kepada pelaku usaha supaya setiap setahun sekali mengeluarkan CSRnya dengan memberikan harga murah kepada masyarakat. “Kita ingin masyarakat pada lebaran ini merasakan suasana betul-betul berlebaran dengan banyak difasilitasi dengan harga-harga murah terjangkau dan dengan mutu yang bagus,” ucapnya.

Lebih kanjut, dia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan 1 kali di bulan Ramadhan dan digelar di 18 kecamatan agar bisa dirasakan oleh masyarakat. Gerakan pangan murah ini merupakan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga supaya tidak ada yang bermain untuk menaikkan harga pokok di pasaran. “Insyaallah kegiatan ini merupakan jaring pengaman yang langsung bisa dinikmati oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kab. Sidoarjo Abriyani menyampaikan, bahwa gerakan pangan murah tersebut disiapkan 7 ton beras lokal, 7 ton gula terdiri dari 600 kg dari Pabrik Gula 100 kg dari ritel, telur 200 kg, minyak 50 dus, bawang merah 50 kg, bawang putih 50 kg. “Semua barang kebutuhan yang ada disini   langsung dari produsen sehingga harga lebih murah serta ada program CSR dari  ritel  tidak melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi,--red),” katanya.

Sebelumnya,  Sekda Fenny bersama rombongan telah melakukan sidan makanan minuman (mamin) di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan modern. Ini untuk memastikan seiring dengan permintaan tinggi menjelang lebaran, mamin yang dibeli masyarakat terjamin kelaikannya, baik dari sisi keamanan dan kesehatan.

Dalam sidak mamin itu, pihaknya tidak menemukan adanya mamin yang kedaluwarsa dijual di pasaran. Namun ada beberapa mamin yang kemasannya rusak masih dijual pedagang. Menyikapi itu, pihaknya meminta agar mamin yang kemasan rusak ditarik dari peredaran untuk memenuhi kelaikan konsumsi. (*/ful)