Dijanjikan Bisa Kerja di Inggris, Puluhan Calon TKI Madiun Tertipu PJTKI

"Saya sudah bayar, dapat kontrak kerja, ternyata palsu dibuat mereka sendiri. Di dalam kontrak tidak ada kerjasama pihak lain," kata Priyanto calon TKI.

Apr 24, 2024 - 20:15
Dijanjikan Bisa Kerja di Inggris, Puluhan Calon TKI Madiun Tertipu  PJTKI
Mereka para calon TKI ini memilih melaporkan ke- Polres Madiun.

Madiun, Nusadaily.com - Niat Priyanto (31) untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) demi mendapatkan gaji tinggi di Inggris, berujung pada kekecewaan dan kerugian puluhan juta rupiah. Pria asal Kecamatan Dagangan, Madiun ini, mengaku ditipu oleh PT Samawa Putri, sebuah PJTKI yang menjanjikannya pekerjaan di Inggris dengan gaji sebesar 4000 Poundsterling atau setara dengan Rp 80 juta.

Merasa telah ditipu, Priyanto bersama 3 temannya yang mengalami nasib serupa, melaporkan PT Samawa Putri ke Polres Madiun. 

Mereka membawa berbagai bukti, seperti foto tangkapan layar transfer bank, kwitansi pembayaran uang tunai puluhan juta rupiah, kontrak kerja, dan bukti percakapan via aplikasi pesan singkat antara pihak perusahaan dengan para calon TKI.

"Saya dijanjikan berangkat pada bulan Juni 2023 lalu untuk bekerja di perkebunan, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Saya sudah coba hubungi, tapi nomor saya diblokir," ungkap Priyanto usai melapor polisi, Rabu (24/04/2024).

Menurutnya, terdapat sekitar 40 calon TKI yang menjadi korban modus penipuan ini. Mereka diiming-imingi gaji tinggi dan diminta membayar uang puluhan juta rupiah untuk proses pemberangkatan.

"Semua sudah kasih uang tanda jadi, bahkan ada yang lunas. Minta Rp 65 juta per orang. Saya sudah transfer Rp 50 juta. Katanya untuk pengajuan proses dokumen," terang Priyanto.

Kalau tidak bayar lunas, lajutnya, pihak PJTKI mengancam akan melempar ke kandidat lain yang sanggup membayar Rp 70 juta. 

"Saya sudah bayar, dapat kontrak kerja, ternyata palsu dibuat mereka sendiri. Di dalam kontrak tidak ada kerjasama pihak lain," imbuhnya.

Korban lainnya, Riyadi (41), tertarik untuk bekerja di Inggris setelah mendengar cerita sukses temannya yang diberangkatkan oleh PT Samawa Putri.

"Saya setor uang bertahap. Mulai Rp 10 juta, Rp 15 juta, terakhir transfer Rp 40 juta. Jadi total Rp 65 juta. Katanya untuk mengurus dokumen dan penempatan kerja," tuturnya.

Namun, setelah menyelesaikan pembayaran, Riyadi tidak mendapatkan kejelasan kapan ia akan diberangkatkan. Ia pun curiga dan mendatangi kantor PT Samawa Putri, namun tidak ada satupun orang di sana.

"Sudah saya datangi kantornya, tapi tidak ada siapapun. Bahkan nomer teleponnya sulit dihubungi," pungkasnya.

Kasus penipuan ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri. Pastikan untuk memilih PJTKI yang resmi dan terpercaya, serta lakukan riset terlebih dahulu sebelum menyerahkan uang. (nto).