Usman Kian ‘Allout’ Sosialisasi, Subandi Deklarasi. Apa Komentar Dosen Umsida?

"Semestinya harus banyak tokoh yang muncul saat ini, sehingga memberi ruang waktu panjang dan keleluasaan bagi masyarakat untuk mengenal sekaligus menilai siapa di antara mereka yang pantas dipilih memimpin Sidoarjo ke depannya," kata Ma H. Al Machfudz WPD, dosen senior Umsida.

Apr 4, 2024 - 13:19
Usman Kian ‘Allout’ Sosialisasi, Subandi Deklarasi. Apa Komentar Dosen Umsida?
Reklame berukuran besar bergambar H. Usman, sebagai Cabup dari PKB di kawasan Candi Sidoarjo.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO; Konstelasi politik di Sidoarjo terkait Pilkada 2024 baru diramaikan PKB. Semestinya Partai Gerindra dan PDIP sebagai rivalitas berat dalam kontestasi Pilkada, mulai ikut bergema. Namun kenyatannya masih relatif  ‘adem ayem’,--belum ada satu pun tokoh maupun kader dari partai itu berani menyatakan diri sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati Sidoarjo.

Padahal idealnya dengan rentan waktu kurang 7 bulan pelaksaan Pilkada, partai-partai itu harus mulai memanaskan mesin politiknya.  Salah satunya mendorong kader-kader terbaiknya agar berkonstestasi pada pesta demokrasi tersebut. Sehingga munculnya banyak tokoh pada saat ini bisa memberi ruang waktu panjang dan keleluasaan bagi masyarakat untuk mengenal sekaligus menilai siapa di antara mereka yang pantas dipilih memimpin Sidoarjo ke depannya.

Pengamat politik H. Al Machfudz, dosen senior Umsida Sidoarjo.

Demikian dikatakan pengamat sosial dan politik, H. Al Machfudz WPD, dosen senior Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). “Yang meramaikan Pilkada saat ini kan baru PKB dengan tampilnya Subandi dan Usman. Sedangkan dari partai lainnya masih sepi. Belum ada satu pun tokoh dari partai lain, seperti Gerindra dan PDIP yang berani ikut meramaikan bursa Pilkada,” ujarMachfudz, pada Kamis (4/4) siang tadi.

Lebih lanjut dia mengatakan munculnya Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman dan Wakil Bupati  H. Subandi yang sama-sama mendeklarasikan sebagai calon bupati dari PKB patut diapresiasi. Munculnya dua politisi PKB ini telah memberikan ruang leluasa bagi masyarakat untuk  mengenal, menilai sekaligus dapat menerimanya sebagai pemimpin Sidoarjo ke depan. Terlepas dari siapa yang direkom partainya nanti, munculnya dua tokoh yang saat ini banyak mewarnai berita Pilkada Sidoarjo di beberapa media, lalu banyaknya baliho di ruang publik dinilai sangat membantu masyarakat untuk mengenalnya. “Ini sangat bagus dan juga untuk  kepentingan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas bersangkutan di mata masyarakat,” ujarnya. “Kan ada istilah jangan sampai masyarakat memilih kucing dalam karung,” tambah Machfudz.

Untuk itu, kata dia menyonsong Pilkada Nopember 2024 ini, partai lainnya seperti Gerindra dan PDIP sepatutnya mendorong kader-kader terbaiknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Saya kira banyak orang Gerindra yang layak tampil. Seperti BHS atau Rahmat Muhajirin, dan Kayan, Ketua DPC Gerindra Sidoarjo. Juga Gus Muhdlor yang disebut-sebut mulai ada pendekatan dengan Gerindra karena dikaitkan dengan aksi dukung pada Pilpres kemarin,” ujarnya. “Atau sengaja wait and see sampai detik ini karena bagian dari strategi mereka. Kita lihat saja perkembangannya,” tambahnya.

Sementara itu rivalitas Abah Usman, sapaan Ketua DPRD Sidoarjo dan Abah bandi, sapaan Wakil Bupati Sidoarjo terasa semakin ketat, menjelang masa penjaringan Cabup dan Cawabup dilakukan desk Pilkada DPC PKB Sidoarjo. Pemasangan baliho di ruang publik pun semakin digeber kedua politisi partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang tersebut.

Rivalitas dua tokoh sentral PKB Sidoarjo ini mulai terasa memanas. Jika Usman semakin getol,--allout bersosialisasi dan komunikasi politik dengan berbagai eleman, sementara Subandi melakukan deklarasi atas keputusanya sebagai Cabup pada Pilkada 2024. Deklarasi bersamaan dengan acara Bukber di kediamanya di Sedati, dengan dihadiri puluhan simpatisan dan beberapa fungsionaris  PKB.

Jika menyimak fakta di lapangan menunjukkan daya gedor dalam bersosialisasi dengan cara pemasangan baliho di ruang publik, kubu Usman rupanya lebih all out. Secara kuantitatif  maupun kualitas, balihonya lebih banyak dan mudah ditemui di sepanjang jalan protokol maupun jalan kawasan kecamatan hingga desa di wilayah Sidoarjo.

Gambar Abah Usman juga terpasang di beberapa papan reklame berukuran besar di pinggir jalan raya,--salah satunya di kawasan Candi. Ini tentunya semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat atas ketekad-bulatan Usman yang mencalonkan diri sebagai bupati Sidoarjo melalui PKB pada Pilkada 2024.

Kubu Usman juga ‘berselancar’ di playform media sosial sosial sebagai langkah meningkatkan popularitas, akseptabilitas dan alektabilitas. Juga melakukan komunikasi politik dengan berbagai elemen masyarakat Sidoarjo, termasuk juga secara intensif dengan kekuatan struktural  PKB maupun kultural,--kalangan tokoh mayarakat maupun para kiai nahdliyin Sidoarjo.  

Politisi senior PKB yang mendulang suara tertinggi di Dapil I (Sidoarjo, Buduran dan Sedati) pada Pileg 2024, dan juga kader NU ini mendapat respon positif sekaligus dukungan atas   keputusan ‘running’ ke Pilkada 2024, sebagai calon bupati dari PKB agar bisa berperan lebih besar untuk kemaslahatan masyarakat Sidoarjo ke depannya. (*/ful)