Usman Pastikan Daftar Cabup PKB Bersaing dengan Subandi, Bagaimana dengan Mbak Anik?

“Insyaallah pendaftaran akan dibuka dalam minggu ini. Sekarang masih persiapan rapat-rapat dan koordinasi dulu dengan DPW dan DPP,” kata Abdillah Nasih, Sekretaris DPC PKB Sidoarjo.

Apr 23, 2024 - 14:09
Usman Pastikan Daftar Cabup PKB Bersaing dengan Subandi, Bagaimana dengan Mbak Anik?
Abah Usman, Ketua DPRD memastikan daftar Cabup PKB, sedangkan Anik Maslachah masih terkesan ‘wait and see’.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO; Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman M. Kes, semakin memantapkan langkahnya untuk ‘running’ Pilkada 2024. Bahkan begitu desk Pilkada PKB Sidoarjo dibuka, dia memastikan sebagai orang pertama mendaftar untuk mengikuti proses penjaringan sebagai calon bupati (cabup) yang diusung partainya pada pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati Sidoarjo pada Nopember mendatang.

Berdasarkan kebijakan DPP PKB sebagai langkah awal menyonsong Pilkada serentak 2024, telah membuka pendaftaran calon kepala daerah, mulai gubernur/wakil gubernur maupun walikota/wakil walikota dan bupati/wakil bupati se-Indonesia. Pendaftaran  sebagai proses penjaringan calon kepala daerah ini mulai dibuka pada 20 April 2024,--bisa langsung daftar ke kantor DPW dan DPC PKB di seluruh Indonesia atau melalui website sicakada.pkb.id.

Untuk wilayah Sidoarjo sendiri, Abdillah Nasih, Sekretaris DPC PKB Sidoarjo mengatakan saat ini pihaknya sudah membentuk kerangka desk pilkada sebagai wadah penjaringan cabup dan cawabup.  “Insyaallah pendaftaran akan dibuka dalam minggu ini. Sekarang masih persiapan rapat-rapat dan koordinasi dulu dengan DPW dan DPP,” kata Nasih, pada Selasa (23/4/2024) siang tadi.

Sementara itu, Abah Usman, sapaan ketua DPRD Sidoarjo mengaku tekadnya semakin bulat untuk terus maju sebagai cabup pada Pilkada 2024, melalui PKB. Ini merupakan langkah dan keputusan politik yang harus diambil agar bisa berperan lebih besar dalam membangun Sidoarjo ke depannya. “Saya tetap maju dalam Pilkada 2024. Begitu desk pilkada PKB dibuka, saya akan mendaftar di hari itu juga, dan mungkin sebagai orang pertama yang mendaftarkan diri sebagai cabup,” tegasnya.  

Salah satu reklame berukuran besar bergambar Usman M.Kes di kawasan Candi, sebagai bentuk sosialisasi meningkatkan elektabilitas pada Pilkada 2024

Saat ini berbagai langkah strategis terus dilakukan Abah Usman. Selain kian getol melakukan sosialisasi sebagai upaya meningkatkan elektabilitas, juga pendekatan ke struktural partai maupun kultural, terutama dengan para ulama dan tokoh serta akar rumput kaum nahdliyin Sidoarjo yang notabene merupakan basis terbesar kekuatan massa PKB di Sidoarjo. 

Usman merupakan salah satu kader terbaik yang berangkat dari basis kultural (NU). Dia pernah menjabat ketua ranting (tingkat desa), lalu PAC (tingkat kecamatan), dan saat in  menjabat sebagai Wakil Ketua I DPC PKB Sidoarjo. Sehingga dia tidak pernah mengalami kesulitan menjalin komunikasi sesama fungsionaris maupun kader partai.

Termasuk pula  dengan para elit partai mulai DPW PKB Jatim maupun DPP PKB. Apalagi Abah Usman sejauh ini telah membuktikan dedikasi dan loyalitasnya terhadap partai dibawah garis lurus kepemimpinan Muhaimin Iskandar.

Sebagai sesama orang nahdliyin ‘tulen’, Abah Usman dikenal bersikap ‘humble’ dan  komunikatif  dengan siapa pun ini mempunyai kedekatan dengan tokoh-tokoh NU di Sidoarjo, termasuk para ulama di jajaran kepengurusan PC NU Sidoarjo maupun kalangan kiai kampung di Sidoarjo.

Sehingga wajar tingkat elektabilitas Abah Usman, saat ini cenderung meningkat seiring dengan mengalirnya dukungan dari struktural maupun kultural. Termasuk kalangan pondok pesantren di Sidoarjo. Bahkan ‘bandul politik’ Bumi Sholawat sebagai representasi kekuatan arus bawah kaum nahdliyin yang mendominasi perpolitikan di Sidoarjo, diperkirakan bakal   mendukung langkah politik Abah Usman.

Lalu bagaimana dengan status tersangka Gus Muhdlor yang juga sebagai simbol kekuatan politik Bumi Sholamat? Abah Usman mengaku masalah itu tidak terkait dengan keputusan running ke Pilkada 2024. “Setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa diambil. Ini sekaligus menjadi pembelajaran kita semua agar dapat membangun Sidoarjo lebih baik ke depannya ,” tuturnya.     

Untuk mendongkrak elektabilitas dan akseptabilitas,  Abah Usman juga mengaku telah mengaktifkan kembali relawan yang ikut memenangkan dirinya pada Pileg 2024. Kemudian ada juga komunitas dan ormas yang secara aktif mensosialisasikan dirinya ke masyarakat. “Dengan segala daya dan upaya saya siap bersaing dengan kader lainnya. Dan siapapun yang mendapat rekom dari DPP PKB untuk maju dalam Pilkada, kita akan tegak lurus untuk saling mendukung,” tegasnya.

Untuk mendapatkan rekom dari DPP PKB sebagai syarat maju sebagai cabup pada Pilkada 2024, Abah Usman dipastikan akan bersaing dengan Subandi, Wakil Bupati yang merangkap sebagai ketua DPC PKB Sidoarjo. Selain itu tidak menutup kemungkinan muncul kader lainnya, seperti Achmad Amir Aslichin maupun Anik Maslachah.

Mas Iin,--sapaan putra Bupati Saiful Illah itu merupakan politikus PKB yan sekarang duduk di DPRD Jatim. Sedangkan Mbak Anik,--sapaan wakil ketua DPRD Jatim yang juga merangkap sebagai sekretaris DPW PKB Jatim. Jika mengukur popularitas maupun elektabilitas, Mbak Anik relatif lebih moncer dibanding kader lainnya.

Perbandingannya pada hasil Pileg 2024. Mbak Anik berstatus caleg PKB berada di dapil Sidoarjo untuk DPRD Jatim, telah mendulang sekitar 120 ribu suara. Sebagai kader yang juga berangkat dari kultural, dia  mempunyai kedekatan dengan kaum nahdliyin, khususnya kalangan fatayat dan muslimat NU Sidoarjo. Juga para tokoh dan kiai NU di Sidoarjo.

Hanya saja, apakah Mbak Anik benar-benar tidak berminat maju sebagai Cabup dari PKB dalam Pilkada Sidoarjo 2024,--seperti statement yang pernah dilontarkan di beberapa media? Atau bisa saja ‘Srikandi’ dari Bumi Delta ini masih perlu ‘wait and see’ untuk menentukan langkah politik ke depannya terkait Pilkada 2024. Saat ini masih menjadi misteri tersendiri. (*/ful)