NUSADAILY.COM – MAGETAN – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Magetan masih belum terkendali. Kian hari jumlahnya terus bertambah dan terus meluas.
Akibat terjangkit PMK, satu dari tiga sapi milik peternak di desa Turi, Kecamatan Panekan, nampak lemas dan tidak mau makan.
Baca Juga: [UPDATE PMK Magetan] Sapi Positif Tembus 136 Ekor di 21 Desa
“Ini kami sebut pagebluk rojokoyo, jelas menjadikan kami khawatir,” ujar Mispan, salah satu peternak di Desa Turi kepada nusadaily.com, Selasa (24/05/2022).
Sapi milik Mispan hanya bisa tergolek lemas tak berdaya di kandang, sementara dua ekor lainnya sudah mulai membaik.
“Orang desa kalau muncul berita penyakit ternak itu takut mas, kita ngumpulin dari sedikit demi sedikit untuk beli sapi. Tapi dengar ada virus jadi takut apalagi penularanya cepat. Sapi saya tidak keluar dari kandang,” lanjutnya.
Berbeda dengan sapi milik salah satu warga di desa Bajarejo, meski sapinya positif PMK kondisinya sudah membaik dan sudah mau makan setelah mendapatkan pengobatan.
Baca Juga: 21 Ekor Sapi di Magetan Dilaporkan Sakit, Disnakan: Tunggu Hasil Lab