NUSADAILY.COM – SURABAYA – Idul Adha 1441 H di tengah pandemi Covid tahun ini terasa sangat berbeda dibanding sebelumnya. Perayaan Idul Adha saat ini, mau tidak mau harus menghadapi adaptasi kebiasaan baru.
Termasuk penyembelihan dan pembagian hewan kurban dengan memperhatikan protokol kesehatan baik.
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara terjun ke tempat pembelian hewan kurban di beberapa titik di Surabaya.
Menurut Dekan FIK UM Surabaya, Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep, edukasi tentang pemotongan hewan yang aman dan sehat adalah langka cerdas bagian dari langkah pencegahan penyebaran virus Corona.
“Jangan sampai semangat berkurban malah menimbulkan masalah baru, yaitu terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat,” terang Mundakir, Rabu, 29/07/2020.
Edukasi pemotongan hewan kurban diperagakan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan kepada warga yang menjual hewan kurban.
Ada beberapa hal yang diperhatikan saat pemotongan kurban antara lain : lokasi pemotongan hewan kurban harus seizin dinas setempat.
Panitia dan petugas terbatas dan menggunakan masker dan lengan Panjang. Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Hewan wajib dilakukan pemeriksaan sebelum dan setelah dipotong.
Setelah selesai bertugas, para panitia dan petugas juga direkomendasikan untuk langsung mandi dan berganti pakaian sebelum melakukan kontak langsung dengan keluarga atau orang lain.
Menurut Mundakir, masyarakat harus tetap memperhatikan protokol Kesehatan di tengah merayakan Idul Adha.
“Tidak hanya memberikan edukasi tentang potongan hewan kurban, kami juga memberikan bantuan face shield dan masker. Pencegahan tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.(ima/lna)