Dibalik Keputusan DPP PKB adalah ‘Masyayik’, Inilah Permintaan Kiai Marzuki Kepada Warga NU Terkait Pilkada 2024

"Begitu DPP PKB sudah memutuskan lewat SK dengan ditandatangani Cak Imin dan dewan Syuro, maka dibalik tanda tangan itu pasti ada keputusan masyayik," kata KH Marzuki Mustamar.

Apr 27, 2024 - 22:36
Dibalik Keputusan DPP PKB  adalah ‘Masyayik’, Inilah Permintaan Kiai Marzuki Kepada Warga NU Terkait Pilkada 2024
KH Marzuki Mustamar bersama Abah Usman pada acara Halal bi Halal PPC NU LP Ma’arif NU Sidoarjo, Sabtu pagi tadi.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO ; Kegiatan ‘Halal bi Halal’ PC NU LP Ma’arif  NU  Sidoarjo, pada Sabtu (27/4) pagi tadi, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi para kiai maupun tokoh NU di Sidoarjo. Juga sebagai pengingat akan pentingnya para tokoh bersama warga nahdliyin untuk terus menjaga kerukunan dan persatuan, terutama dalam menyikapi Pilkada 2024.

Hal itu ditegaskan KH Marzuki Mustamar yang hadir pada acara yang  juga dihadiri Ketua DPRD Kab. Sidoarjo H. Usman M.Kes, yang juga sebagai pembina PC NU LP Ma’arif Sidoarjo bersama jajaran pengurusnya.  Hadir pula KH Abdus Salam dan  Ketua PC NU KH Zainal Abidin beserta pengurus jajarannya serta Wakil Bupati H. Subandi SH .

Dalam mauidhotul hasanah KH Marzuki Mustamar mengawali dengan membahas permasalahan terkait dengan perkembangan situasi politik Pilkada Sidoarjo 2024 diwarnai dengan runningnya beberapa kader NU maupun pengurus PKB Sidoarjo dalam pesta demokrasi tersebut.

Dia  berpesan ketika masyayik (kaum ulama) memutuskan melalui SK DPP PKB kepada siapapun yang dipilih sebagai calon, dharapkan tidak disikapi perpecahan oleh warga nahdliyin. “Kalau sudah diputuskan calon bupati fulan dan wakil bupati fulan, mohon warga NU jangan terpecah belah. Sungguh kalau berpecah belah akan memberi ruang kesempatan orang di luar NU untuk menang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kiai Marzuki mengapresiasi langkah Abah Usman yang running ke Pilkada 2024. Begitu pula dengan Subandi, maupun kader lainnya, termasuk Anik Maslacah jika ikut berkontestasi pada Pilkada mendatang. “Langkah Abah Usman sae, begitu juga Pak Subandi maupun Mbak Anik derek running nggih sae. Namun begitu DPP PKB sudah memutuskan lewat SK ditandatangani Cak Imin dan dewan Syuro, maka dibalik tanda tangan itu pasti ada keputusan masyayik,” ujarnya.

Karena sebelum DPP memutuskan, lanjut Kiai Marzuki, pengurus DPP biasa berkonsultasi dengan para masyayik. “Sebelum DPP memutuskan biasanya pasti ada sowan-sowan ke kami, ada komunikasi dengan kiai-kiai, seperti Ploso dan Lirboyo maupun Sidogiri. Sehingga patuh atas keputusan SK DPP itu sama dengan mentaati para masyayik,” ujarnya.

Ketua DPRD H. Usman M.Kes yang running pada Pilkada 2024. 

Sementara itu, Abah Usman, sapaan Ketua DPRD mengatakan untuk membangun Sidoarjo ke depan, PKB merupakan wadah yang dilahirkan NU berpeluang besar menduduki jabatan bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024. Berdasarkan hasil Pileg kemarin, partai berlambang bola dunia dengan 9 bintang ini juga memastikan akan menempatkan kader terbaiknya sebagai ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2024-2029.

Sehingga hal ini telah memberi ruang bagi kader PKB yang notabene  merupakan kader terbaik NU untuk berkesempatan menduduki jabatan bupati, wakil bupati maupun ketua DPRD Sidoarjo untuk periode ke depan. “Saya masuk bursa calon ketua DPRD bersama kader-kader PKB lainnya, juga memutuskan untuk maju pada Pilkada mendatang, merupakan isyaroh untuk Sidoarjo ke depan lebih baik. Dan apapun yang menjadi keputusan partai, sudah menjadi kewajiban semua kader harus taat dan patuh. Semua harus tegak lurus saling mendukung apa yang menjadi keputusan partai,” tegas Abah Usman. (*/ful)