Aktivis Anti Korupsi Kembali Demo, Cak Sholeh: “KPK Harus Tangkap Paksa Gus Muhdlor”

“Saya minta KPK bersikap lebih tegas. Harus turun ke Sidoarjo, golekono bupati lalu tangkap dan bawa ke Jakarta. Jangan diberi kesempatan lagi,” tegas Cak Sholeh, praktisi hukum yang juga dikenal ‘aktivis pergerakan 98’.

May 6, 2024 - 11:59
Aktivis Anti Korupsi Kembali Demo, Cak Sholeh: “KPK Harus Tangkap Paksa Gus Muhdlor”
Aksi demo digelar puluhan aktivis Sidoarjo di depan Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO ; Sidoarjo kembali bergolak dalam menyikapi perkara korupsi Sidoarjo. Sikap mangkir Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak segera menangkap, telah melahirkan aksi demo puluhan aktivis tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sidoarjo (KMS) dan Gerakan Masyarakat Bersatu Anti Korupsi (GMBAK).

Dengan berapi-api mereka menggelar aksi demo di depan Pendapa Delta Wibawa Kab. Sidoarjo,  pada Senin (6/5/2024) pagi tadi. Ini merupakan aksi demo kali empat dilakukan kalangan aktivis Sidoarjo dalam menyikapi perkara korupsi penyunatan dana insentif pajak di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kab. Sidoarjo.

Sebelumnya mereka melakukan aksi sama sejak awal dugaan korupsi ini dibongkar, menyusul operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam penanganan perkara ini, pihak KPK untuk sementara mengamankan AS dan SW. Sedangkan Gus Muhdlor yang juga ditetapkan tersangka sampai hari ini belum juga diamankan. Dua kali dipanggil KPK guna kepentingan penyidikan, Gus Muhdlor mangkir. Pertama alasan sakit, lalu saat mangkir ke dua, tanpa ada penjelasan alasannya.

Dalam aksinya mereka saling bergantian berorasi dengan semangat yang menggebu-gebu. Sepanjang bangunan pagar pendapa telah dipasang beberapa spanduk bertuliskan berbagai kalimat sebagai representasi dari tuntutan dalam aksi tersebut. Pendemo juga mamasang gembok pada pagar pendapa tersebut. Juga diwarnai aksi penggalangan ‘uang recehan’.

“Sidoarjo butuh bupati yang jujur.Tidak peduli siapapun. Apakah anak kiai, dipanggil gus. Kami tidak peduli gus-gusan atau orang punya duit. Pokoke kalau korupsi harus diproses hukum. Harus minggir dari bumi Sidoarjo,” kata Hariadi, yang dikenal sebagai aktivis ‘kawakan’ di Sidoarjo. “Kami menuntut KPK segera tangkap paksa Bupati Sidoarjo dalam perkara korupsi itu,” tambahnya.

Yang cukup menarik dalam aksi demo kali ini mendapat suport langsung Mohammad Sholeh SH, bahkan menyatakan siap bergabung dalam aksi tersebut. Keberadaan praktisi hukum dan politisi Nasdem yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional pada masa reformasi ini, tentunya akan menambah daya gedor tekanan publik terhadap KPK untuk penuntasan perkara korupsi tersebut. 

Cak Sholeh, praktisi hukum yang juga dikenal 'aktivis pergerakan 98'.

Selama ini Cak Sholeh yang mantan aktivis PRD bersama Budiman Sujatmiko dan Dita Indah Sari, memang cukup konsistem menyoroti perkara korupsi Sidoarjo tidak segera kelar. Termasuk sikap mangkirnya Gus Muhdlor memenuhi panggilan KPK. “ Mangkirnya bupati sampai kedua kali ini merupakan penghinaan terhadap KPK. Semestinya harus datang, apalagi kalau merasa tidak bersalah, jelaskan bahwa tuduhan korupsi itu tidak benar. Ojok  malah ngilang, tidak memenuhi panggilan KPK,” ujarnya.

Dengan mangkir Gus Muhdlor atas panggilan KPK sampai kali kedua ini, lanjutnya Cak Sholeh, tentu melahirkan keprihatian bagi masyarakat Sidoarjo. Merasa malu dengan perilaku pemimpin seperti itu.  “Saya minta KPK  bersikap lebih tegas.Karena sudah mangkir dua kali, KPK harus turun ke Sidoarjo. Golekono bupati, lalu tangkap dan bawa ke Jakarta. Jangan diberi kesempatan lagi,” tegasnya. (*/ful)