Musda IPM Sidoarjo, Usman Ajak Kaum Milineal Bebaskan Pilkada dari Aroma 'Money Politic'

"Generasi muda merupakan kaum milineal adalah salah satu kekuatan pertama dalam perubahan menuju ke arah lebih baik bagi masyarakat, bangsa maupun negara,” kata Usman M.Kes, Ketua DPRD Kab. Sidoarjo.

Apr 27, 2024 - 14:43
Musda IPM Sidoarjo,  Usman Ajak Kaum Milineal Bebaskan Pilkada dari Aroma 'Money Politic'
Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman M.Kes hadir pada acara Musda XXII PD IPM Sidoarjo, Sabtu tadi pagi.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO ; Eksistensi pemuda memiliki posisi strategis untuk ikut  andil membangun bangsa dan negara. Sehingga pada Pilkada Sidoarjo 2024, tentunya  juga menjadi momentum bagi generasi muda,--yang merupakan kaum milineal atau generasi Z, untuk berpartisipasi aktif  dalam memilih pemimpin terbaik bagi masyarakat Sidoarjo.

Demikian dikatakan H. Usman M.Kes, Ketua DPRD Kab. Sidoarjo yang hadir pada acara Pembukaan Musda XXII PD IPM Sidoarjo di aula SD Muhammadiyah 1 Candi, Sidoarjo, pada Sabtu (27/4/2024) siang tadi. “Generasi muda itu jangan menjadi obyek, tapi harus mampu berperan  sebagai subyek dengan segala karyanya untuk kebaikan masyarakat. Generasi muda merupakan kaum milineal adalah salah satu kekuatan pertama dalam perubahan menuju ke arah lebih baik bagi masyarakat, bangsa maupun negara,” ujarnya.

Selama ini, Abah Usman, sapaan ketua DPRD memang dikenal selalu mengapresiasi peranan generasi muda di Kota Delta ini. Dia tidak pernah membatasi komunikasi dengan siapa pun, termasuk para pelajar dan mahasiswa Sidoarjo dari berbagai kalangan maupun latar belakang beragam organisasinya, sebagai wadah aktulisasi mereka dalam berkarya dan berkreasi demi kemajuan Sidoarjo.

Bakal calon bupati dari PKB pada Pilkada 2024 ini juga dikenal mempunyai komitmen untuk terus mendorong sekaligus memberi ruang kesempatan besar bagi kaum milineal untuk berkiprah,--bersumbang sih lebih besar, terutama dalam ide dan pemikiran untuk bersama-sama membangun Sidoarjo. Dia juga begitu komitmen terhadap kemajuan pendidikan di Sidoarjo, sehingga memiliki kedekatan pula dengan para pelaku dunia pendidikan di “Bumi Jenggala” ini.

Sebagai pemimpin lembaga legislatif, Abah Usman kembali menegaskan pihaknya selalu membuka ruang bagi kaum muda untuk menyampaikan ide dan gagasan serta aspirasi untuk membangun Sidoarjo. “Apa yang menjadi keinginan sampaikan ke kami. Siapa pun boleh datang menyampaikan gagasan, ide, harapan atau tuntutan setaraan. Kami pasti mendengar sekaligus menjadi pijakan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan  apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Sidoarjo,” tuturnya.

Ditambahkan, lembaga legislatif memang terdiri dari aneka warna,--ada hijau, merah, kuning, biru dan warna lainnya. Meski berpelangi, tetap tidak terkotak kotak karena mempunyai tujuan sama,--meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo.  “Dan generasi muda yang merupakan kaum milineal mempunyai peran strategis ikut serta membentuk kelangsungan  negara yang bagus,”  ujarnya. “Saya berharap jangan menjadi generasi yang lemah. Kaum milineal saat ini merupakan kekuatan utama dalam perubahan ke arah lebih baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

Pun demikian, lanjut Abah Usman, terkait pesta atau euforia demokrasi sebagai representasi Pilkada 2024, kaum muda harus ikut mewarnai secara positif.  Bukan rahasia lagi, kalau dalam pelaksanaan Pilkada, masih ada sebagian masyarakat berpandangan yang diidentikan dengan ‘money politic’.

Ini tentunya menjadi tugas dan kewajiban generasi muda untuk bisa merubah mindset tersebut. Adanya praktek politik uang bisa diminimalisasi dalam proses memilih bupati dan wakil bupati Sidoarjo pada Pilkada mendatang. Sehingga pesta demokrasi itu benar menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Dipilih bukan amplop, tapi benar-benar berdasarkan kapabilitas dan integritas yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pemimpin yang dapat membawa kebaikan masyarakat Sidoarjo. “Bupati-bupati sebelumnya yang tersandung hukum, bisa menjadi hikma dan pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai ke depan, karena cost politik besar sehingga yang bupati terpilih dalam Pilkada nantinya    cenderung berusaha balik modal dengan menghalal segala cara,” tegas Usman.

Abah Usman juga menegaskan pilihan politiknya untuk running pada Pilkada 2024, melalui PKB. “Saya sempat ditanya mempunyai bondo piro (kekayaan berapa,--red) untuk maju ke Pilkada. Saya pun menjawab bahwa mindset itu harus dirubah. Untuk itu dalam euforia demokrasi sudah saatnya bebas dari money politic,” katanya. “Dan itu tentunya sudah menjadi tugas dan kewajiban kita semua,” tambahnya.

Sementara itu, M. Dimas Fitransyah, Ketua Umum IPM Sidoarjo yang juga Bendahara Umum IPM Jatim, mengapresiasi pernyataan Ketua DPRD Sidoarjo yang memberikan ruang kaum muda untuk berkiprah lebih untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo.. “Abah Usman, memang orangnya humble. Terbuka dan komitmen memberdayakan kaum muda. Kami sendiri selama ini tidak pernah kesulitan berkomunikasi dengan beliau. Setiap kami undang dalam acara, selalu menyempatkan datang,” ujarnya.

Senada dikatakan Burharnuddin, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo. “Siapapun datang dengan tujuan baik, harus disambut dengan baik. Begitu pula terhadap Pak Usman, yang memang orang baik, jadi kami harus menyambut dengan baik juga,” ujarnya. (*/ful)