NUSADAILY.COM – JEMBER – Kepala Kepolisian Sektor Sempolan, AKP Suhartanto angkat bicara tentang insiden pembakaran 5 rumah, 7 kendaraan, dan juga penjarahan ladang kopi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo tanggal 30 Juli 2022 malam.
Penegak hukum mulai mengungkap ikhwal persoalan yang melatarbelakangi tragedi tersebut, pasca gencar tersebar luas perihal video, foto melalui sejumlah tokoh publik dan pejabat justru setelah berselang beberapa hari dari kejadian peristiwanya.
Menurut Tanto, sapaan akrab AKP Suhartanto, sangat kuat dugaan tragedi di ladang kopi merupakan buntut dari kasus tindak penganiayaan yang kemudian menyulut aksi balas dendam.
“Jadi, perkara ini bermula dari adanya kasus penganiayaan. Lalu, ada aksi balasan,” urai mantan KBO Satreskrim Polres Jember itu.
Baca Juga: Kebakaran Rumah di Sungai Bambu, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Dia bercerita, beberapa waktu lalu pihaknya menerima laporan dari Suhar, warga petani asal Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi yang mengaku sebagai korban aniaya. Kejadian penganiayaan di Kecamatan Silo.
Usai menyelidiki dan menemukan alat bukti cukup, polisi langsung bergerak menangkap pelaku penganiayaan. Yakni Ali, warga Desa Mulyorejo.
Walaupun polisi sudah menangkap pelaku, namun rupanya tidak begitu saja dapat diterima dengan lapang dada. Kerabat-kerabat korban, justru memilih untuk bergerak melakukan aksi pembalasan.