NUSADAILY.COM – JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai cacar monyet masih belum menjadi sebuah kedaruratan global, namun diakui ancamannya makin serius. WHO masih memantau perkembangannya dan menyoroti kegiatan yang teridentifikasi berisiko menjadi tempat penyebaran cacar monyet.
BACA JUGA : Waspada! Kemenkes Jelaskan Cara Penularan Cacar Monyet, Kini Ada 3.335 Kasus di Dunia
Dilansir dari detik.com, dalam panduan terbaru yang dikeluarkan WHO, otoritas kesehatan negara-negara diimbau agar mewaspadai acara gathering atau perkumpulan yang mengundang orang ramai. Bagi sebagian orang, acara tersebut mungkin dapat menjadi potensi melakukan kontak dekat bahkan hingga berujung seks berisiko dengan orang lain.
BACA JUGA : Wabah Cacar Monyet di RD Kongo Sebabkan 10 Kematian, 141 Infeksi
“Beberapa pertemuan dapat menyebabkan peserta secara sosial berinteraksi dengan orang-orang yang sebelumnya tidak mereka kenal. Untuk beberapa, interaksi baru ini dapat menyebabkan aktivitas seksual yang dapat berperan dalam penyebaran virus cacar monyet,” tulis WHO seperti dikutip dari laman resminya pada Rabu (29/6/2022).
BACA JUGA : Duh! Cacar Monyet Ngamuk di Inggris, Kini Tembus 500 Kasus
WHO menyebut sebagian besar kasus cacar monyet yang dilaporkan berkaitan dengan aktivitas seksual, terutama pada kelompok homoseksual dan individu yang memiliki banyak pasangan. Cacar monyet sendiri ditegaskan bukan spesifik penyakit infeksi menular seksual, siapa saja yang melakukan kontak fisik dekat dengan orang terinfeksi dapat tertular.
BACA JUGA : Nathalie Holscher Ngaku Keluar dari Rumah Sule
Otoritas kesehatan diimbau mewaspadai acara perkumpulan ramai dan menyebarkan informasi soal risiko penyakit cacar monyet. Pengelola acara diminta agar bekerja sama dengan otoritas kesehatan dan menerapkan langkah pencegahan yang kurang lebih sama seperti pencegahan COVID-19.
Pencegahan Penyebaran Cacar Monyet
“Meskipun penyebaran cacar monyet dan COVID-19 berbeda, beberapa cara pencegahan COVID-19 dapat efektif juga untuk virus cacar monyet dan harus diterapkan saat gathering sosial. Di antaranya menjaga jarak, rutin mencuci tangan, dan menghindari sentuhan fisik atau berhadapan dekat,” tulis WHO. (ros)