Siapa Memecah Belah PDIP, Anda Berlawanan dengan Banteng Ketaton

"Barang siapa memecah partai ini, Anda berlawanan dengan Banteng. Banteng ketaton [cedera] itu tidak pernah cengeng. Dia akan keras," kata Ganjar saat meninjau Liga Kampung Sukarno Cup di GBK, Jumat (3/11) malam.

Nov 4, 2023 - 13:30
Siapa Memecah Belah PDIP, Anda Berlawanan dengan Banteng Ketaton

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo menegaskan partainya akan melawan siapapun pihak yang mencoba memecah belah.

Ganjar menegaskan Banteng tidak cengeng dan akan semakin mengeras jika disakiti.

"Barang siapa memecah partai ini, Anda berlawanan dengan Banteng. Banteng ketaton [cedera] itu tidak pernah cengeng. Dia akan keras," kata Ganjar saat meninjau Liga Kampung Sukarno Cup di GBK, Jumat (3/11) malam.

Ganjar pun menyerukan kepada setiap kader saat ini untuk mulai bersatu. Menurut dia, kader PDIP harus mulai meneguhkan barisan agar tak bisa dipecah belah oleh siapapun.

"Kita sudah mulai mendaftarkan juga. Artinya apa? Kita mesti meneguhkan, sebagai partai kita mesti bersatu dan kuat. Nggak bisa dipecah oleh siapapun," kata Ganjar.

Pada kesempatan itu, ia turut berkomentar soal laga final Liga Kampung Sukarno Cup, yang mempertemukan Bali dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Menurut Ganjar, bermain sepak bola tidak bisa dilakukan dengan instan, dan harus melalui proses latihan yang keras.

Sepakbola menurut Ganjar juga membutuhkan kerja sama tim, termasuk wasit yang harus mengatur permainan dengan netral. Dia berharap kompetisi Sukarno Cup U-17 bisa memunculkan bibit unggul.

"Itu yang hari ini mesti kita apresiasi dari pemainnya, wasitnya, pelatihnya fairplay mesti fairplay. Sepakbola mesti fairplay kalau enggak pasti kita kena hukuman," kata Ganjar.

Gibran Sudah Terima Surat PDIP Solo soal KTA

Terpisah, Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah menerima surat dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

Surat tersebut terkait permintaan agar Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga diminta mundur dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri setelah resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Sudah, sudah saya bawa," kata Gibran menjawab singkat soal surat tersebut, Jumat (3/11).

Gibran tak menjelaskan kapan akan mengembalikan KTA PDIP. Dia hanya menyatakan akan menindaklanjuti surat tersebut.

"Nanti akan kami tindaklanjuti, nggih," ujarnya.

Rudy menyurati Gibran terkait status keanggotaannya di partai. Surat itu dikirim lewat Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Solo.

"Suratnya sudah disampaikan lewat Pak Teguh," kata Rudy.

Dalam surat tersebut, Rudy meminta secara tertulis agar Gibran mengembalikan KTA PDIP dan membuat surat pengunduran diri karena sudah mendaftar ke KPU RI sebagai bacawapres.

Langkah Gibran dianggap menentang arahan PDIP yang telah mencalonkan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Rudy yang juga mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan Gibran dahulu mendaftar sebagai kader PDIP lewat DPC Solo.

"Dulu kan beliau minta KTA ke DPC. Sekarang, karena sudah menjadi cawapresnya Pak Prabowo, ya balekno KTA-ne (kembalikanlah KTA-nya)," kata Rudy.

Rudy mengatakan Gibran perlu menegaskan status keanggotaannya di PDIP.

Sikap Gibran yang mengambang dinilai memicu tudingan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bermain di dua kaki.

"Ini loh. Biar Mbak Mega ini tidak dituduh berdiri di dua kepentingan. Termasuk Pak Jokowi juga sama. Di satu sisi Pak Jokowi masih menjadi kader PDIP, tapi anaknya jadi cawapres di pihak yang lain," katanya.

Pekan lalu, Rudy meminta waktu untuk bertemu Gibran melalui pesan singkat. Namun hingga saat ini, Gibran tidak memberikan memberi kepastian kapan akan menemui Rudy.

Rudy menganggap surat tersebut sudah cukup untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan.

"Sampai sekarang belum dijawab kapan Mas Wali bisa ditemui. Tapi ini kan, sudah ada surat tadi, ya sudah cukup. Enggak usah bertemu," kata Rudy.(han)