Menlu Retno Serukan Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengunjungi Aljazair untuk kali pertama pada Rabu, 20 Desember 2023. Kedatangan Menlu Retno bersama rombongan, termasuk tim dari Pertamina, disambut hangat Menlu Aljazair Ahmed Attaf.

Dec 21, 2023 - 05:46
Menlu Retno Serukan Penguatan Kerja Sama Ekonomi

NUSADAILY.COM – ALJIR - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengunjungi Aljazair untuk kali pertama pada Rabu, 20 Desember 2023. Kedatangan Menlu Retno bersama rombongan, termasuk tim dari Pertamina, disambut hangat Menlu Aljazair Ahmed Attaf.

 

Dilansir dari medcom.id, kunjungan dilakukan Menlu Retno di saat Indonesia-Aljazair memperingati 60 tahun hubungan diplomatik.  "Aljazair adalah teman baik Indonesia. Ikatan kita telah dibina oleh para founding fathers kita sejak tahun-tahun awal berdirinya kedua negara kita," ucap Menlu Retno dalam keterangan kepada awak media.

 

Bersama Menlu Attaf, Menlu Retno berdiskusi mengenai cara memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Terdapat tiga bidang kerja sama penting yang disoroti dalam pertemuan kali ini.

 

Pertama, tentang kerja sama perdagangan. Aljazair merupakan salah satu dari lima mitra dagang utama Indonesia di Afrika. Volume perdagangan kedua negara terus meningkat sebesar 15,77% setiap tahunnya.

 

Namun, volume perdagangan bilateral belum mencerminkan potensi sebenarnya. Untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan Perjanjian Perdagangan Preferensial antara kedua negara.

 

Kedua, pada sektor energi. Indonesia-Aljazair menandatangani MoU Kerja Sama Energi dan Pertambangan hari ini. MoU ini akan memperkuat kerja sama G2G dan mendorong kerja sama B2B dan investasi di sektor energi.

 

Indonesia adalah mitra yang baik bagi Aljazair dalam kerja sama energi. Pertamina juga telah menjadi mitra terpercaya bagi Aljazair dalam industri minyak dan gas. "Komitmen kami terhadap investasi tetap ada," tutur Menlu Retno.

 

"Oleh karena itu, kami menyambut baik rencana investasi lain dari Pertamina sebesar USD900 juta hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair," sambungnya.

 

Pertamina disebut Menlu Retno siap untuk memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi.

 

Indonesia juga berharap dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan. Menlu Attaf juga menyebutkan tentang pertanian, perikanan, dan sektor lainnya.

 

Indonesia-Aljazair sepakat mengaktifkan kembali mekanisme bilateral, termasuk pertemuan Komisi Gabungan Tingkat Menteri dan konsultasi bilateral tingkat Pejabat Senior. Keduanya akan digelar di Jakarta pada paruh pertama 2024.

 

"Mekanisme ini sangat penting dalam upaya kita untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam kerja sama kita," sebut Menlu Retno.

 

Selain isu bilateral, Menlu Retno dan Attaf juga membahas isu regional dan global. Mengenai Palestina, kedua menteri melakukan diskusi terbuka dan mendalam.

 

Indonesia dan Aljazair bersekutu dalam mengutuk permusuhan yang terus berlanjut oleh Israel, menuntut gencatan senjata permanen yang sangat dibutuhkan dan bantuan kemanusiaan berkelanjutan.

 

"Kami juga sepakat bahwa mengatasi masalah inti yaitu pendudukan ilegal Israel di Tanah Palestina, sangat penting untuk menjamin perdamaian abadi bagi rakyat Palestina," ungkap Menlu Retno.

 

"Saya dan Menteri Attaf memiliki keyakinan yang sama bahwa Aljazair dan Indonesia dapat terus bekerja sama untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina," lanjutnya.

 

"Saya yakin sepenuhnya bahwa sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang akan datang, Aljazair akan melakukan segala upaya untuk mewujudkan kepentingan Palestina," tegas Menlu Retno.

 

Masih dalam pertemuan ini, Menlu Retno menyambut baik minat Aljazair untuk mengaksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN, dan Indonesia akan mendukung kepentingan tersebut.

 

Terakhir, sebagai dua negara yang berpikiran sama, Indonesia dan Aljazair sepakat untuk saling mendukung dalam forum multilateral.

 

"Dan kami sepakat bahwa Indonesia dan Aljazair akan terus mendukung paradigma kolaborasi dan mengedepankan kepentingan negara-negara berkembang serta negara-negara Muslim," pungkas Menlu Retno.(*)