Jokowi Punya Pengaruh di Pilpres Diakui Peneliti SMRC, tapi Ada Batasnya

"Harus dicatat naiknya itu kalau kita bandingkan survei Oktober itu cuman 3%, mengubah suara 3%. Kalau kita hitung dari koalisi besar kan koalisi Prabowo kan 45% di kursi parlemen, suaranya sekarang 40%. Artinya tidak semua bahkan pemilih partainya itu ke sini," kata Saidiman dalam diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (22/11/2023) malam.

Nov 23, 2023 - 15:24
Jokowi Punya Pengaruh di Pilpres Diakui Peneliti SMRC, tapi Ada Batasnya

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Saidiman Ahmad, peneliti SMRC mengakui adanya pengaruh besar Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi pemilu 2024. Namun, ia menilai kekuatan Jokowi itu juga memiliki batas.

Hal itu merujuk pada perolehan suara Prabowo Subianto dalam survei di Oktober 2023. Periode itu diketahui sinyal dukungan Jokowi ke Prabowo makin kencang. Sinyal dukungan itu rupanya hanya bisa mengubah perolehan suara Prabowo tidak lebih dari 5%.

"Harus dicatat naiknya itu kalau kita bandingkan survei Oktober itu cuman 3%, mengubah suara 3%. Kalau kita hitung dari koalisi besar kan koalisi Prabowo kan 45% di kursi parlemen, suaranya sekarang 40%. Artinya tidak semua bahkan pemilih partainya itu ke sini," kata Saidiman dalam diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (22/11/2023) malam.

Saidiman kemudian membandingkan suara dukungan Anies dan Ganjar. Dalam data SMRC, suara partai pendukung Anies di parlemen mencapai 29%. Lewat bekal suara itu perolehan elektabilitas Anies saat ini mencapai 20-24%.

"Jadi ada pemilih dari partainya sendiri tidak solid ke sana," katanya.

Sementara di kubu Ganjar diketahui suara partai koalisinya di parlemen mencapai 25%. Di level elektabilitas Ganjar mendapatkan suara sebesar 30%.

Lebih lanjut Saidiman mengatakan angka itu menunjukkan masih bisa terjadinya perubahan dalam perolehan suara di tiga capres. Dia pun menilai angka-angka itu menunjukkan kekuatan Jokowi dalam mendongkrak elektabilitas capres masih memiliki batas.

"Jadi masih mungkin ada perubahan kalau kita lihat dari situ. Jadi bahkan pendukung koalisi partai-partai ini belum terlalu solid kepada mereka," ujar Saidiman.

"Saya percaya Pak Jokowi punya pengaruh tapi pengaruhnya menurut saya ada batasnya," sambungnya.(han)