Ini Penyebab AS Ogah Bantu Israel Balas Dendam ke Iran

"Kami percaya Israel mempunyai kebebasan bertindak untuk melindungi dan mempertahankan diri, di Suriah atau di tempat lain," kata seorang pejabat senior di pemerintahan AS.

Apr 16, 2024 - 09:27
Ini Penyebab AS Ogah Bantu Israel Balas Dendam ke Iran

NUSADAILY.COM – WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat menegaskan tidak akan ikut terlibat dalam serangan balasan Israel terhadap Iran.

Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Presiden AS Joe Biden ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (13/4) malam usai erangan Iran, Biden mengatakan ke Netanyahu bahwa Israel telah "menunjukkan kapasitas luar biasa" untuk bertahan melawan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kami percaya Israel mempunyai kebebasan bertindak untuk melindungi dan mempertahankan diri, di Suriah atau di tempat lain," kata seorang pejabat senior di pemerintahan AS.

"Itu adalah kebijakan yang sudah lama ada dan masih berlaku, tapi kami tidak akan membayangkan diri kami bertindak dalam hal seperti itu," lanjut pejabat tersebut, dilansir Reuters.

Sementara itu juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan AS akan terus membantu Israel mempertahankan diri, namun AS tidak ingin berperang dengan Iran.

Saat ditanya apakah AS mendukung pembalasan Israel ke Iran, Kirby menyebut "komitmen AS sangat kuat" untuk membelas Israel dan membantu Tel Aviv mempertahankan diri.

"Dan seperti yang terulah berulang kali dikatakan oleh presiden, kami tidak menginginkan perang yang lebih luas di kawasan ini. Kami tidak ingin berperang dengan Iran. Dan saya pikir saya akan berhenti di situ saja," tambah Kirby.

"Kami tidak menginginkan peningkatan ketegangan di kawasan ini. Kami tidak menginginkan konflik yang lebih luas," ungkapnya lagi.

Sebelumnya Kabinet Perang Israel yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu sepakat membalas Iran. Namun kabinet itu masih berdebat tentang waktu dan seberapa besar skala respons balasan itu.

Berdasarkan Reuters, Senin (15/4), perang terbuka antara Israel dan Iran memang memicu respons dunia. Posisi AS sebagai negara besar ikut menjadi perhatian, sedangkan negara-negara Arab memilih untuk menghindari terjadi eskalasi lebih lanjut.(han)