Melihat Kacau Balaunya Kabinet Israel Usai Dirudal Iran

"Alih-alih membangun dan menyetujui lebih banyak lahan pertanian dan memperluas pemukiman Yahudi, kami menyerah kepada musuh," tambahnya.

Apr 16, 2024 - 07:26
Melihat Kacau Balaunya Kabinet Israel Usai Dirudal Iran

NUSADAILY.COM – TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu didesak untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant karena mengevakuasi dan memerintahkan pasukan mundur dari pos terdepan di Tepi Barat Palestina.

Desakan tersebut disampaikan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir. Ben-Gvir meminta Netanyahu memecat Gallant karena pasukan Israel mulai membongkar pos terdepan Gal Yosef di Tepi Barat yang telah berhasil diduduki.

Menurut Ben-Gvir, keputusan menarik mundur pasukan dari pos terdepan Israel tersebut adalah langkah yang buruk.

"Keputusan Menteri Pertahanan Gallant mengevakuasi dan meruntuhkan bangunan-bangunan di pertanian Gal Yosef tempat Benjamin Achimeir, 14 tahun, dibunuh - bahkan pada saat minggu shiva (berkabung) - merupakan sikap yang sangat buruk, kebingungan moral, kebodohan keamanan, dan pelanggaran terhadap martabat orang yang meninggal dunia," ujar Ben-Gvir, dikutip dari Al Jazeera.

"Alih-alih membangun dan menyetujui lebih banyak lahan pertanian dan memperluas pemukiman Yahudi, kami menyerah kepada musuh," tambahnya.

Oleh karena itu, Ben-Gvir beranggapan Netanyahu perlu mempertimbangkan untuk mengganti posisi Menteri Pertahanan.

"Sudah waktunya bagi perdana menteri untuk mempertimbangkan mengganti Menteri Gallant," katanya.

Achimeir, yang disebut Ben-Gvir, hilang pada Jumat (12/4) dari sebuah peternakan di dekat pos Malachi Shalom.

Dia kemudian ditemukan tewas dalam apa yang disebut oleh tentara dan agen Shin Bet sebagai "serangan teror".

Kematian Achimeir memicu peningkatan kekerasan pada pemukim di desa-desa Palestina.(han)