Angkut 43 Orang, Pesawat Komersial di Tanzania Jatuh Akibat Cuaca Buruk!

Pesawat komersial jatuh ke Danau Victoria di Tanzania. Pesawat yang membawa 43 orang itu jatuh sesaat sebelum mendarat di Bukoba akibat cuaca buruk.

Nov 26, 2022 - 17:31

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pesawat komersial jatuh ke Danau Victoria di Tanzania. Pesawat yang membawa 43 orang itu jatuh sesaat sebelum mendarat di Bukoba akibat cuaca buruk.

"Ada kecelakaan yang melibatkan pesawat Precision Air yang jatuh ke air sekitar 100 meter dari bandara," kata Komandan Polisi Regional, William Mwampaghale, di Bandara Bukoba, dilansir AFP, Minggu (6/11/2022).

BACA JUGA: Geram! Korea Utara Tembakkan 4 Rudal Balistik ke Laut, Peringatkan Serangan Balik Kepada Militer Amerika


Komisaris regional Albert Chalamila mengatakan 43 orang, termasuk 39 penumpang, dua pilot dan dua awak kabin, berada dalam penerbangan PW 494 itu. Pesawat itu lepas landas dari Kota Dar es Salaam menuju ke kota tepi danau di wilayah Kagera.

"Kami telah berhasil menyelamatkan 26 orang yang dibawa ke rumah sakit rujukan kami," kata Chalamila dikutip dari detikcom.

"Operasi penyelamatan masih berlangsung dan kami telah berkomunikasi dengan pilot," katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat itu adalah ATR-42, yang diproduksi oleh perusahaan ATR Prancis-Italia yang berbasis di Toulouse.

Precision Air, yang merupakan maskapai penerbangan swasta terbesar Tanzania, merilis pernyataan singkat mengkonfirmasi kecelakaan itu. Precision Air mengatakan tim penyelamat telah dikerahkan ke lokasi.

"Tim penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian dan informasi lebih lanjut akan dirilis dalam waktu 2 jam," kata maskapai itu.

Rekaman video yang disiarkan di media lokal menunjukkan pesawat itu sebagian besar tenggelam saat penyelamat, termasuk nelayan, mengarungi air untuk menyelamatkan para penumpang. Petugas telihat berusaha mengangkat pesawat keluar dari air menggunakan tali dan derek. Penduduk setempat juga ikut membantu dalam upaya tersebut.

Presiden Samia Suluhu Hassan menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang terkena dampak kecelakaan itu.

"Mari tetap tenang sementara operasi penyelamatan berlanjut sambil berdoa kepada Tuhan untuk membantu kita," katanya di Twitter.

Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, juga menyampaikan belasungkawanya. Demikian pula Sekretaris Jenderal Blok Komunitas Afrika Timur Regional, Peter Mathuki.

"Hati dan doa kami untuk keluarga penumpang di pesawat yang jatuh di Danau Victoria, dengan solidaritas penuh kami kepada Pemerintah & rakyat #Tanzania," katanya di Twitter.

"Komunitas Afrika Timur bergabung dan mengirimkan belasungkawa kami kepada Mama Samia Suluhu Hassan, keluarga dan teman-teman dari semua yang terkena dampak kecelakaan pesawat Precision Air," kata Mathuki di Twitter.

Precision Air, yang sebagian dimiliki oleh Kenya Airways, didirikan pada tahun 1993. Pesawat itu melayani penerbangan domestik dan regional serta charter pribadi ke tujuan wisata populer seperti Taman Nasional Serengeti dan kepulauan Zanzibar.

Kecelakaan itu terjadi lima tahun setelah 11 orang tewas saat sebuah pesawat milik perusahaan safari Coastal Aviation jatuh di Tanzania utara.

BACA JUGA: Percaya Nggak Kepribadian Penumpang Bisa Dilihat dari Pilihan Kursi di Pesawat?


Pada Maret 2019, pesawat Ethiopian Airlines dari Addis Ababa ke Nairobi juga jatuh enam menit setelah lepas landas ke sebuah lapangan di tenggara ibukota Ethiopia. 157 orang di dalam pesawat tewas.

Pada tahun 2007, penerbangan Kenya Airways dari kota Pantai Gading Abidjan ke ibukota Kenya Nairobi juga jatuh ke rawa setelah lepas landas. Kecelakaan itu menewaskan semua 114 penumpang.

Kemudian, pada tahun 2000, penerbangan Kenya Airways dari Abidjan ke Nairobi jatuh ke Samudera Atlantik beberapa menit setelah lepas landas. Dalam kecelakaan ini, ada 169 orang yang tewas, dan 10 orang selamat.(eky)