3.000 Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Semeru, Didominasi Kalangan Remaja

NUSADAILY.CON - MALANG-Sebanyak 3.000 pelanggar terjaring selama Operasi Zebra Semeru 2023 yang dilakukan Satlantas Polres Malang. Semuanya pengendara motor. 

Para pelanggar ini terjaring karena secara kasat mata melakukan pelanggaran. Baik melalui ETLE maupun manual. Ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum tertib berlalulintas. 

"Semua pengendara yang melakukan pelanggaran kami lakukan penilangan, selain mereka kami berikan teguran," ungkap Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita, Kamis (21/9/23). 

Menurutnya, pelanggar yang terjaring razia masih usia muda. Rata-rata usianya antara 16 - 30 tahun. 

Mereka melakukan pelanggaran karena tidak memakai helm, menggunakan plat nomor tidak semestinya, melanggar lajur dan berboncengan lebih dari 2 orang.

"Selama Operasi Zebra Semeru 2023, selain teguran dan tilang, kami juga mengedepankan edukasi. Baik pada sopir maupun anak sekolah utamanya yang masih SMP," jelas Agnis.

Pembinaan dan edukasi tertib berlalulintas, lanjutnya, bertujuan menciptakan kesadaran masyarakat supaya tertib saat berkendara. Tanpa melakukan pelanggaran secara kasat mata. 

"Karena jika kesadaran berlalulintas terbangun pada masyarakat, secara otomatis angka kecelakaan akan tertekan," ujarnya. 

Agnis menambahkan, sebelum Operasi Zebra Semeru 2023, angka kecelakaan meningkat 18 persen dari tahun 2022. Dimana pada tahun lalu angka kejadian sebanyak 28, sedangkan tahun ini ada 33 kejadian kecelakaan. 

Dari 33 kejadian tersebut menyebabkan 7 orang mengalami meninggal dunia. Namun pada minggu kedua Operasi Zebra berlangsung mengalami penurunan hanya 1 orang yang meninggal dunia.

"Rata- rata dialami pengendara roda dua. Kejadiannya selalu saat akan menyalip kendaraan yang ada didepannya," paparnya.(ap)