Terdampak Pembangunan Embung Terung, Hektaran Tanaman Padi Terancam Puso

Aug 20, 2023 - 00:35
Terdampak Pembangunan Embung Terung, Hektaran Tanaman Padi Terancam Puso
Foto : Kondisi tanaman padi di desa Terung Kecamatan Panekan Magetan. Sabtu (19/08/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Kondisi tanaman padi milik para petani di desa Terung Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jawa Timur ini memprihatinkan. Tanaman padi berusia satu bulan lebih tersebut terancam mati akibat irigasi untuk pengairan mereka dua pekan lebih mati terdampak pembangunan embung.

Keterangan Tikno petani setempat, irigasi yang awalnya dijanjikan oleh pemenang pekerjaan embung Terung dapat mengalir seminggu kini malah molor akibat jumlah pekerja sedikit. Pekerjaan tidak rampung sesuai yang dijanjikan.

"Bahkan kami warga malah ikut membantu melakukan pengecoran agar segera rampung dan dapat dialiri air untuk sawah kami," kata Tikno, Sabtu (19/08/2023).

Warga rela membantu pekerjaan meski tidak dibayar. Mereka hanya ingin air segera bisa mengalir ke sawah sawahnya. 

"Jika tidak segera mengalir padi kami mati dan tanaman akan puso. Kami rugi sudah mengeluarkan biaya bayak malah tidak panen," tegasnya.

Hal yang sama dikeluhkan Gunawan petani jagung yang juga terdampak. Tanaman jagung jelang buah yang seharusnya membutuhkan air banyak malah irigasi mati lama. 

"Sama jagung kami jelang buah malah tidak dapat air bisa gagal panen. Total lahan keseluruhan yang terdampak pembangunan embung padi dan jagung kurang lebih 10 hektaran," ungkapnya.

Irigasi tersebut satu satunya sumber pengairan kami, lanjutnya, semisal itu mati dan tidak segera mengalir mati tanaman petani. Tidak ada sumber alternatif lain semisal pompa dalam atau sejenis.

"Kami para petani berharap pemenang pekerjaan menambah pekerja sehingga  segera selesai. Bila tidak kami petani yang mati kami rugi. Apa enggak kasian sama kami," pungkasnya.

Sementara itu Yuli K Iswayudi, bidang Sumbed Daya Air (SDA) Dinas PUPR Magetan saat dikonfirmasi membenarkan jika jumlah pekerja sedikit sehingga pengerjaan saluran irigasi pada embung molor.

"Benar jumlah pekerja sedikit. Bahkan kemarin petani sampai ikut ngecor agar pekerjaan bisa cepat selesai air bisa segera mengalir. Ini darurat, seharusnya air bisa dialirkan. Selain itu hasil cor juga sudah kering," kata Yuli.

Menurutnya, secara teknis pengeringan kemarin yang membuat kesepakatan adalah pihak kepala desa dalam hal ini pemanfaat air dengan pelaksana. Dinas mengaku hanya memfasilitasi. 

"Dalam hal ini dinas hanya memfasilitasi ya, silahkan konfirmasi ke pak kades," Yuli memungkasi. 

Sementara itu Kades Terung Suwarno saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon soal keluhan petani belum merespon. Pesan WhatsApp yang ditinggalkan hingga berita ini ditayangkan juga belum direspon.

Terakhir, sebagai informasi proyek embung Terung tahap tiga ini menelan anggatan dari APBD 2023 sebesar Rp1,1 M. Dimenangkan lelang oleh CV Cahaya Makmur Sejahtera dengan konsultan pengawas CV Pandega Raya lama pengerjaan 150 hari. (*/nto).