Setelah Pindah Justru Omset Naik, Pedagang Sisi Barat Pasar Larangan Apresiasi Kebijakan Gus Muhdlor

"Terbukti setelah pindah sisi barat, kami tetap ramai pembeli. Kondisi Pasar Larangan pun sekarang lebih tertib dan bersih. Kami patut bersyukur, dan terima kasih kepada Pak Bupati Gus Muhdlor,” kata Abdul Aziz, pedagang Pasar Larangan Sidoarjo.

Sep 5, 2023 - 21:42
Setelah Pindah Justru Omset Naik, Pedagang Sisi Barat Pasar Larangan Apresiasi Kebijakan Gus Muhdlor
SUASANA bedak-bedak pedagang sisi barat Pasar Larangan Sidoarjo, yang ramai pembeli.

NUSADAILY.COM-SIDOARJO : Pada Selasa (5/9/2023) sekitar pukul 08.00, suasana jalur jalan sisi barat Pasar Larangan Sidoarjo, begitu ramai pengendaraan sepeda motor. Ada juga pengendara roda empat ikut melaju di jalur itu dengan merambat pelan. Di antara kendaraan yang parkir di sana ada yang tengah memuat aneka sayuran.

Ada juga pengendara sepeda motor yang berhenti di depan bedak-bedak pedagang, lalu belanja kebutuhan sehari hari. Seperti suasana pasar pada umumnya, meski saat itu begitu ramai pengunjung, namun tidak sampai melahirkan kesemrawutan.  “Ya setiap hari suasananya begini. Tetap ramai pengunjung, meski kami dipindah di sisi barat,” kata Rahmad, pedagang sayuran yang menempati bedah di sisi barat Pasar Larangan itu.

Rahmad maupun Abdul Aziz, pedagang di sana merasa sudah melupakan kekhawatiran saat awal-awal mau dipindah ke sisi barat Pasar Larangan. Mereka sebelumnya, telah menempati bedah di sisi timur atau sisi depan Pasar Larangan, yang terkena relokasi. Saat dilakukan relokasi,--dipindah ke sisi barat,  para pedagang di sana sempat melakukan perlawanan. Bahkan para pedagang terlibat bentrok dengan Satpol PP Pemkab Sidoarjo, karena tidak mau dipindah dengan alasan akan kehilangan penghasilan di tempat baru.

“Ternyata kami salah menolak direlokasi. Terbukti setelah pindah sisi barat, kami tetap ramai pembeli. Kondisi Pasar Larangan pun sekarang lebih tertib dan bersih. Kami patut bersyukur, dan terima kasih kepada Pak Bupati Gus Muhdlor,” kata Abdul Aziz. “Kebijakannnya memindah pedagang ke sisi barat ternyata terbukti untuk kepentingan bersama. Ya untuk pedagang, juga demi kebaikan lingkungan Pasar Larangan,” ujar Siti Romlah, pedagang buah-buahan di sana.

Dalam kebijakan relokasi 135 pedagang sisi timur  Pasar Larangan ini, kebijakan Pemkab Sidoarjo memang tidak sekadar memindah ke sisi barat. Namun telah diberikan fasilitas yang representatif bagi pedagang. Di antaranya disiapkan  bedak-bedah yang ditatap bagus,--berupa rangkaian bangunan  atap spandek galvalum yang bagus, serta penataan yang rapi. Selain itu pedagang yang menempati bedak baru di sisi barat pasar Lrangan itu tidak dikenakan retribusi selama 8 bulan.

"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo khususnya Gus Muhdlor selaku Bupati Sidoarjo dan Disperindag Sidoarjo atas apa yang telah diterima oleh kami, para pedagang," ucap Umi Fadilah, pedagang lainnya.

Dikatakan, dalam program relokasi ini pihaknya merasa perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah cukup baik. Sebab, tempat yang diberikan selain layak, juga sirkulasi udaranya bagus dan tidak berdesakan, membuatnya nyaman. "Saya nyaman disini, karena tidak berdesakan antara pedagang satu dengan lainnya, serta sirkulasi udara lebih sehat saja," ujarnya.

Yang juga dirasakan lebih pentingnya lagi, bahwa perpindakan mereka ke sisi barat tidak membuat sepi pengunjung. Bahkan beberapa pedagang mengaku omset meningkat. "Alhamdulillah banyak, dan di sisni pembeli bisa seperti rive thru. Sepeda motornya bisa langsung parkir di depan bedak, lalu membeli kebutuhannya,” ujarnya.  

Mustain,pedagang ayam potong menambahkan pengunjung pasar Larangan sisi barat lebih ramai dari pada dulu saat dirinya menempati pasar Larangan sisi timur.  "Lebih ramai disini, omset saya bisa naik 2 kali lipat, pokoknya enak disini karena pakai sistem drive thru ini makanya banyak pembeli yang merasa di untungkan juga tanpa turun bisa langsung belanja," ucapnya. "Alhamdulillah, pindah di sini benar-benar berkah dan sama sekali tidak ada yang di rugikan kita semua senang.  Omset saya kadang bisa naik dua kali lipat. Rata-rata sehari bisa Rp 1,5 juta,” tambahnya.

Beberapa pengunjung mengaku lebih leluasa  belanja setelah pedagang di pindah ke sisi baratr. “Kalau dulu harus parkir di area parkir. Sekarang kan tidak. Bisa membeli dengan naik sepeda motor. Ya karena bedaknya langsung di tepi jalur jalan. Jadi belanja taidak ribet sebelum pindah ke sini,” kata Desi. "Iya..enak kalau belanja kita tanpa turun bisa, mau turun pun bisa. Motor tidak perlu jauh-jauh dari pantauan kita, belanja dikit juga enak tidak perlu jalan jauh," ujar Juli, pembeli lain menimpali. (*/ful)