PW LFNU Jatim Pantau Hilal 1 Syawal 1445 H di 30 Titik

"Lazimnya, sebelum kita melakukan rukyat, kita menghitung dulu prakondisi, posisi hilal di atas ufuk atau di bawah ufuk. Pada akhir Ramadan ini atau jelang penentuan 1 Syawal kondisi hilal sudah diatas ufuk dan sudah berkisar di antara 5 derajat lebih," katanya.

Apr 9, 2024 - 13:11
PW LFNU Jatim Pantau Hilal 1 Syawal 1445 H di 30 Titik
Bendera NU (Foto: CNNIndonesia)

NUSADAILY.COM – SURABAYA - Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jawa Timur melaksanakan rukyatul hilal untuk menentukan Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah di 30 titik, Selasa (9/4).

"LFNU Jatim InsyaAllah melaksankan rukyatul hilal. Kita sudah siap untuk melakukan rukyatul hilal di 29 sampai 30 titik di seluruh Jatim," kata Sekretaris LFNU Jatim Fathurrozi, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Fathurrozi mengatakan rukyatul hilal atau pemantauan anak bulan itu akan dimulai sore nanti, saat matahari terbenam mendekati waktu Magrib.

Secara astronimis, kata Fathurrozi, pada pemantauan yang dilakukan di akhir Ramadan posisi hilal sudah mencapai ketinggian 5 derajat dengan sudut elongasi 8-9 derajat.

"Lazimnya, sebelum kita melakukan rukyat, kita menghitung dulu prakondisi, posisi hilal di atas ufuk atau di bawah ufuk. Pada akhir Ramadan ini atau jelang penentuan 1 Syawal kondisi hilal sudah diatas ufuk dan sudah berkisar di antara 5 derajat lebih," katanya.

Dengan demikian, kata Fathurrozi, sore nanti diprediksi ketinggian hilal telah memenuhi kriteria penentuan 1 syawal pemerintah atau MABIMS yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Artinya InsyaAllah hilal kemungkinan besar akan terlihat sehingga 1 Syawal-nya itu (jatuh) keesokan harinya atau pada Rabu 10 April 2024," ucapnya.

Fathurrozi berharap cuaca Jatim cerah petang nanti. Agar proses pemantauan hilal bisa berjalan lancar tanpa terutup mendung atau terhalang hujan.

"Bila terjadi penghalang mendung atau hujan, seumpama di seluruh Jatim itu melaporkan ke kita tidak dapat melihat hilal karena mendung atau hujan pada saat rukyatul hilal, itu akan dilaporkan sebagaimana adanya kepada PBNU," ujar dia.

Sementara Ke-30 titik pelaksanaan rukyatul itu di antaranya di POB Sunan Kaliwining, Jember; MAN 3 Kediri; Observatorium Jokotole IAIN Madura; Balai Rukyat NU Condrodipo Gresik; Balai Rukyat Ibnu Syatir PP Al Islam Ponorogo dan Madrasah Darussalam Mojokerto.

Pantai Taneros Sumenep; Masjid Agung At Taqwa Bondowoso; Pantai Mbah Drajid Yosowilangun Lumajang; Bukit Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro; Ponpes Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan.

Lalu di Pantai Kalbut Kabupaten Situbondo; Pantai Pancur Alas Purwo Tegaldlimo Banyuwangi; Bukit Gumuk Klasi Indah; Menara Rakyat Banyurip Senori Tuban dan Balai Rukyat NU Jabung Mojokerto.

Kemudian POB Masjid Jamik PP Denanyar, Jombang; Pantai Paseban Kencong Jember; Pucuk Pelangi Sumberboto Wonotirto, Blitar; Banjarsari, Blitar; Pantai Srau Pacitan; Pelabuhan Tadden, Sampang; Twin Tower B UINSA (OASA); Pantai Duta Paiton, Probolinggo dan Tanjung Kodok, Lamongan.

Lalu Pelabuhan Kalbut semiring Mangaran Situbondo; RSI Siti Hajar lantai 10, Sidoarjo; Pusat Observasi Bintang (POB) Lembaga Falakiyah NU Mojokerto Raya, dan sejumlah titik lainnya.(ful)