Pernyataan Lengkap KH Marzuki Mustamar Usai Dicopot dari PWNU Jatim

Kiai Marzuki mengaku selama ini, sebagai ketua PWNU Jatim, dia mengklaim telah bersikap netral sesuai arahan PBNU. Netral dalam artian merangkul semua kalangan termasuk partai politik.

Dec 30, 2023 - 08:35
Pernyataan Lengkap KH Marzuki Mustamar Usai Dicopot dari PWNU Jatim

NUSADAILY.COM – MALANG - Pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim, ada yang menuding karena isu dukungan untuk salah satu paslon capres-cawapres.

Mengutip detik.com saat menemui di kediamannya di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, membantah keras pihaknya terlibat dalam urusan dukung mendukung pasangan capres tertentu.

KH. Marzuki juga mengaku belum menerima pemberitahuan soal pencopotan dirinya secara  resmi.

Belum ada surat resmi maupun kabar melalui pesan WhatsApp yang mengabarkan bahwa dirinya diberhentikan dari jabatan Ketua PWNU Jatim.

Namun, mengenai kabar bahwa keputusan pencopotan itu didasarkan pada isu bahwa dirinya mendukung salah satu paslon dalam Pilpres, dia tidak membenarkan itu.

Kiai Marzuki mengaku selama ini, sebagai ketua PWNU Jatim, dia mengklaim telah bersikap netral sesuai arahan PBNU. Netral dalam artian merangkul semua kalangan termasuk partai politik.

"Kami juga nggak tahu, selama ini saya mengikuti perintah PBNU untuk bersikap netral. Netral dalam arti bukan tidak ke mana-mana, bukan menutup diri dari siapa-siapa. Tapi netral itu merangkul semua," ujarnya

Marzuki memberikan contoh bentuk netral yang dia lakukan adalah dengan mendatangi berbagai kegiatan partai politik tanpa membeda-bedakan. Baik itu partai pendukung paslon nomor urut 01, 02, maupun 03.

"Makanya bersama ketua Golkar di Tuban kami juga hadir, terus kadang kami ngaji di PDIP, kadang kami ngaji di PPP. Ketika bu Munjidah Wahab (Ketua PPP Jatim) ke sini juga minta bantuan melengkapi kepengurusan PPP kami juga mau. Namanya juga ngemong semua," ungkapnya.

"Sekitar Pilpres ini kami dari Sumatera mulai Riau ketika ada di salah satu pondok ada yang hadir caleg pusat dari Golkar kami juga tidak ada masalah. Ganti besok lusanya di Indragiri yang hadir calon DPR Pusat dari PKB juga tidak masalah. Ini sebagai implementasi perintah PBNU supaya netral ngemong semua itu," sambungnya.

Sikap netral yang coba dipertahankan oleh Marzuki bertujuan agar pintu dakwah PWNU tidak tertutup pada siapa pun atau partai politik mana pun. Dia juga menyayangkan informasi yang beredar setengah-setengah di media sosial (medsos) yang menggambarkan dirinya condong pada salah satu paslon.

"Yang kadang-kadang siapa pun menyikapi saya tanpa tabayun (klarifikasi). Itu biasanya orang bikin TikTtok saya saat dengan siapa. Terus disimpulkan saya dukung itu. Pas saya sama orang lain itu tidak diunggah dan diviralkan," ucap dia

"Harusnya siapa pun yang menganggap saya condong kepada salah satu paslon, sebelum menuduh atau memvonis harus tabayun dulu. Saya tidak ingin pascapilpres itu pintu dakwahnya PWNU tertutup untuk satu golongan," katanya.

Dia juga menyampaikan, saat ada yang kemudian menyimpulkan dirinya mendukung salah satu paslon karena orang terdekatnya masuk dalam tim sukses maupun partai politik, itu belum tentu benar. Sebab, dia tetap mengutamakan sikap netral.

"Sehingga kalau KH Marzuki disanksi karena mendukung salah satu (paslon) itu tidak benar. Perkara misalnya ada orang dekatnya Marzuki kok masuk di AMIN (Paslon 01), ada juga tim dekat kami yang alumni sini namanya Afif itu dulu biasa nyatet jadwal kami jadi pengurus Golkar kemudian disimpulkan saya pendukung paslon 02," terangnya.

"Nah kayak begitu-begitu, ketika orang melihat Afif aja, tiba-tiba menyimpulkan Marzuki mendukung paslon 02. Terus melihat ada yang masuk paslon 01 dikira Marzuki mendukung 01. Tidak ke sini, konfrimasi secara lengkap. Kalau ke sini jelas saya beritahu secara lengkap," tegasnya.

Video Kiai Marzuki soal Dukungan Pesantren

Diberitakan sebelumnya, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengunggah video pernyataan mantan Ketua Umum PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar soal dukungan dari pesantren yang besar untuk dirinya dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Video itu diunggah Cak Imin melalui akun Twitter/X pribadinya, @cakimiNOW, Kamis (28/12). Ia lantas menyertakan cuitan berisi ungkapan berbahasa Jawa yang berarti patuh perkataan kyai.

"Sendiko dawuh Yai...! (Patuh perkataan kyai)," cuit Cak Imin dalam unggahan video Marzuki tersebut.

Dalam video itu, Marzuki Mustamar terlihat berbicara dalam bahasa Jawa. Ia tampak tengah menjelaskan bahwa tidak ada larangan untuk memilih pasangan Anies-Cak Imin (AMIN).

Marzuki kemudian memberikan contoh bahwa banyak pesantren besar yang mendukung AMIN.

Ia menyebutkan beberapa pondok pesantren besar di Jawa, seperti di Ploso, Sarang, Narukan, Tegalrejo, Lirboyo, Sidogiri, hingga di Gasek, Malang.

Ia juga menyatakan tak masalah jika ada warga yang turut mendukung AMIN karena mengikuti sikap pesantren-pesantren tersebut.

Berikut ucapan Marzuki Mustamar dalam potongan video tersebut:

"Anak putuku alumni Ploso, aku tak melu Ploso nyoblos AMIN, oleh." (Anak cucuku alumni Ploso, aku bakal ikut Ploso nyoblos AMIN, boleh.)

"Anak putuku alumni Sarang. Sarang teng AMIN. Aku tak nyoblos AMIN, oleh." (Anak cucuku alumni Sarang, Sarang di AMIN, aku bakal nyoblos AMIN, boleh.)

"Anak putuku alumni Tegalrejo, Magelang, Gus Yusuf. Tegalrejo nderek ndukung AMIN, aku tak nyoblos AMIN, oleh. Pokok rumus manut guru oleh." (Anak cucuku alumni Tegalrejo, Magelang, Gus Yusuf. Tegalrejo ikut dukung AMIN, aku juga bakal nyoblos AMIN, boleh. Mau mengikuti rumus ikut dengan guru boleh.)

"Anak putuku mondok Lirboyo, ben guruku ridho, aku tak nyoblos AMIN wong Lirboyo yho AMIN, oleh." (Anak cucuku di pondok Lirboyo, biar guruku rida, aku bakal nyoblos AMIN karena Lirboyo juga AMIN, boleh.)

"Anak putuku mondok ting Sidogiri, tak ndelok pengumuman, Sidogiri dukung AMIN, tak nyoblos AMIN, oleh." (Anak cucuku di pondok di Sidogiri, aku cek di pengumuman ternyata Sidogiri dukung AMIN, aku bakal nyoblos AMIN, boleh.)

"Anak putuku mondok nang Gasek Malang. Ora mondok nang Marzuki, mondok nang Bu Nyai Marzuki. Tak delok Bu Nyai Marzuki masuk tim pusatnya AMIN. Tak nyoblos AMIN ben diridhoi Bu Nyai Marzuki, oleh. Dadi wes rausah ngotot." (Anak cucuku mondok di Gasek Malang. Enggak mondok di Kiai Marzuki, tetapi mondok di Bu Nyai Marzuki. Kulihat Bu Nyai Marzuki masuk tim pusatnya AMIN, jadi aku bakal nyoblos AMIN biar diridai Bu Nyai Marzuki, boleh. Jadi enggak usah ngotot.)

Unggahan itu muncul tak lama setelah nama Marzuki Mustamar ramai disorot.

Marzuki menjadi perhatian publik karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopotnya dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menegaskan, Marzuki Mustamar diberhentikan karena persoalan internal organisasi.

Ia merasa keputusan itu tak perlu dibesar-besarkan, apalagi dikaitkan dengan politik praktis jelang Pemilu 2024.

Di sisi lain, Marzuki mengaku tidak tahu perihal isu dukungan terhadap paslon tertentu itu.

Ia mengaku tetap memegang teguh pesan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menyatakan struktur atau pengurus NU harus netral di Pemilu 2024.(han)