Pengisian Perangkat Desa Truneng Magetan Ditengarai Curang, Warga Demo Kantor Desa

Dec 11, 2023 - 14:18
Pengisian Perangkat Desa Truneng Magetan Ditengarai Curang, Warga Demo Kantor Desa
Puluhan warga desa Truneng Kecamatan Sukomoro Magetan demo, minta pengisian perangkat desa diulang. Senin (11/12/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Puluhan warga megatasnamakan Forum Masyrakat Truneng desa Truneng kecamatan Sukomoro kabupaten Magetan Jawa Timur luruk kantor desanya. Meraka memprotes soal pengisian perangkat desa yang dinilai penuh kecurangan dan cacat hukum. Warga menuntut pengisian untuk dilakukan tesmulang. 

Sebelumnya desa Truneng melaksanan pengisian perangkat desa pada Rabu (06/12/2023) yang di ikuti oleh 16 orang peserta untuk mengisi dua lowongan. Yaitu Kasi Pemerintahan dan Kaur Perencanaan, pada saat pelaksanaan dua dari meraka dinyatakan lolos, anak kepada desa sendiri dan anak perangkat desa setempat.

Namun ada kejanggalan dalam hasil ujian tersebut yang ditengarai tidak beres kerena nilainya nyaris sempurna. Yaitu 95,99 persen dan 9,33 persen, dari 150 soal hanya salah 6. Sementara perserta selebihnya nilamua kurang dari 50 persen. Diketahui, keduanya merupakan anak kades dan anak perangkat desa setpat.

Berdasarkan kecurigaan adanya kecurangan di atas, dengan memakai kendaraan roda dua puluhan massa tersebut memainkan gas geruduk balai desa menutut dilakukan ujianulang. Selain orasi meraka juga membentangkan spanduk bertuliskan seperti ini :

 "Jangan merasa berkuasa punya dana, kau seenaknya tindas rakyat kecil dengan tipu muslihat. Kita minta tes seleksi perangkat desa diulang."

Koordinator aksi Angga Gunarto, menambahkan, warga demo karena merasa dalam pengisian perangkat desa Truneng kalo ini menemukan adanya kejanggalan dari nilai yang mencolok. 

"Nilainya sangat mencolok, yaitu 95,99 persen dan 95,33 persen. Kemudian perumus soal ujian dilakukan oleh pihak ke- 3, ditanya legalitasnya juga tidak dapat memberitahukan, pihak kepala desa hanya berdalih sudah sesuai aturan dan utran," katanya. 

Untuk itu, lanjutnya, kami minta keadilan yang seadil adilnya. Selain itu pengisian perngajg desa juga ditengarai ada unsur nepotisme karena yang lulus anak dan kades dan perangkat desa.

"Jelas ini tidak benar, cacat hukum dan penuh nepotisme, kami menuntut ujian perangkat desa untuk dilakukan tes ulang," tegasnya. 

Usai menerima aspirasi warganya, kepala desa Truneng, Sukirman saat diwawancarai mengklaim telah sesuai dengan aturan. Soal tuntutan warga untuk dilakukan tes ulang Ia masih akan meminta petunjuk dari camat Sukomoro. 

"Soal tuntutan warga untuk dilakukan ujian ulang kami akan koordinasikan dengan pak camat Sukomoro terlebih dahulu ya," katanya. 

Usai orasi di balai desa massa pun geser ke kantor kecamatan Sukomoro megadukan dugaan kecurangan pada pengisian peangkat desa tersebut. 

Camat Sukomoro, Kun Ihwan Hidayat yang mendapat laporan warga tersebut berjanji akan memanggil semua pihak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengisian perangsang tersebut. Apabila ditemukan kecurangan dan kesalahan pada pelaksanaan akan dilakukan tindakan. 

"Kita akan panggil pihak pihak tersebut, mulai dari kepala desa, panitia, perumus soal hingga para peserta. Apabila ditemukan pelanggaran maka akan kita tindak dan sanki. 

"Akan kita tindak dan laporkan kepada pimpinan bila cukup bukti atas laporan warga tersebut," pungkasnya.(*/nto).