Lewat Seni Budaya, Ahmad Basarah Tanamkan Penguatan Empat Pilar Pada Generasi Muda

200 pelaku seni bantengan ini adalah anak-anak muda, anak-anak generasi milenial, yang artinya budaya seni leluhur kita diwariskan kepada generasi muda bangsa Indonesia. Bantengan adalah seni budaya Indonesia yang mengandalkan gotong royong, bekerjasama yang berguna. Maka menjelang Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif, 14 Februari 2024 mendatang seluruh pelaku seni bantengan harus menjaga kesopanan, kekeluargaan persaudaraan sesama bangsa Indonesia

Dec 11, 2023 - 19:46
Lewat Seni Budaya, Ahmad Basarah Tanamkan Penguatan Empat Pilar Pada Generasi Muda

NUSADAILY.COM – MALANG - Melestarikan seni budaya untuk pendidikan penguatan empat pilar sangat penting. Terutama bagi generasi muda. Inilah yang terus diingatkan Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah.

 

Minggu (10/12/23) pesan ini, kembali dilontarkan Basarah ketika menghadiri pagelaran seni budaya di Rest Area Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Menurutnya Seni budaya yang menampilkan atraksi bantengan patut dilestarikan, dijaga, dan dipelihara seluruh elemen masyarakat, termasuk anak muda.

 

"200 pelaku seni bantengan ini adalah anak-anak muda, anak-anak generasi milenial, yang artinya budaya seni leluhur kita diwariskan kepada generasi muda bangsa Indonesia. Bantengan adalah seni budaya Indonesia yang mengandalkan gotong royong, bekerjasama yang berguna. Maka menjelang Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif tanggal 14 Februari 2024 mendatang seluruh pelaku seni bantengan harus menjaga kesopanan, kekeluargaan persaudaraan sesama bangsa Indonesia," ungkap Basarah.

 

Dikatakannya, pentas seni budaya merupakan salah satu cara untuk menyalurkan pesan dalam empat pilar berbangsa dan bernegara. Karenanya MPR RI memiliki tugas untuk ikut melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, yang harus dipelihara sebagai bagian dari jatidiri bangsa.

 

"Kami senang ternyata generasi muda banyak menjadi pelaku seni dalam bantengan. Artinya, kita tidak perlu khawatir bahwa seni bantengan ini suatu saat akan punah. Karena regenerasi bagi generasi saat ini terbukti diikuti, jadi bagian budaya yang mereka lanjutkan. Kemudian juga ada seni-seni budaya yang lainnya seperti bantengan saat ini," jelasnya.

 

Basarah mengajak masyarakat untuk senantiasa bergembira pada masa kampanye Pemilu kali ini. Salah satunya lewat pentas seni bantengan yang diselenggarakan di Karangploso tersebut.

 

"Kami ingin mengajak masyarakat di Malang Raya melalui bantengan ini untuk bergembira di masa kampanye. Karena Pemilu ini pesta demokrasi rakyat, maka hatinya rakyat harus dibuat gembira perasaan rakyat harus dibuat senang, dan kalau sudah gembira ataupun senang maka akan bersatu. Persatuan ini menjadi kata kunci kita agar Pemilu serentak 2024 sukses, lancar, damai, aman serta menghasilkan pemimpin yang amanah bagi bangsa Indonesia," tegasnya.

 

Lebih jauh, pada pentas seni bantengan tersebut Basarah berkesempatan membagikan doorprize bagi setiap personel bantengan yang mampu menjawab pertanyaan dari dirinya.

 

Selain Basarah, pagelaran seni budaya itu turut dihadiri Bupati Malang H.M Sanusi, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, Ketua GM FKPPI Jatim Ir R Agoes Soerjanto, Ketua Panitia Penyelenggara Abdul Qodir serta seluruh peserta pelaku seni bantengan di wilayah Karangploso.

 

Terpisah, Ketua Penyelenggara Abdul Qodir menyampaikan, kehadiran Basarah di tengah masyarakat Karangploso serta para penggiat seni budaya merupakan suatu bentuk apresiasi dari Wakil Ketua MPR RI tersebut. Terlebih, Abdul Qodir telah dipercaya untuk mengomandoi kegiatan tersebut.

 

"Pastinya satu kebanggaan, sudah diberi kepercayaan sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan beliau sebagai Wakil Ketua MPR RI. Kami jalankan tugas tersebut, dengan penuh tanggung jawab," ujar Abdul Qodir.

 

Abdul Qodir yang juga Caleg DPRD Kabupaten Malang nomor urut 1 Dapil 5 (Wagir, Dau, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon) dari PDI Perjuangan ini menceritakan, kesuksesan kegiatan tersebut menyisakan pengalaman dan tantangan yang asik, mengingat bagi dirinya hanya diberi tanggung jawab oleh Basarah berselang 3 hari dari tanggal pelaksanaan kegiatan.

 

"Pelaksanaannya tanggal 10 Desember dan tanggal 8 saya diamanahi tugas menyiapkan kegiatan tersebut, jadi kalau di hitung hanya dua hari waktu efektif kerjanya. Tapi beruntung, teman-teman kita banyak yang membantu, dan alhamdulillah berkat teamwork yang memang sudah terbentuk, akhirnya kita berhasil melaksanakan kegiatan beliau, dengan sukses. Bahkan di luar ekspetasi, karena animo masyarakat yang luar biasa, sampai puluhan ribu masyarakat Karangploso tumplek blek di tempat tersebut," paparnya.(ap/wan)