PAN Sindir NasDem 'Menang Banyak' karena Rasa Oposisi

"Seorang pemikir pernah menyatakan kekuasaan adalah 'power yang tends to corrupt, dan absolut power adalah corrupts'. Saya pikir ungkapan tersebut begitu berarti pada hari ini," kata Surya Paloh dalam pembukaan HUT NasDem, di NasDem Tower, Sabtu (11/11/2023).

Nov 13, 2023 - 15:50
PAN Sindir NasDem 'Menang Banyak' karena Rasa Oposisi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - NasDem disindir 'menang banyak' oleh PAN usai Ketum NasDem Surya Paloh melontarkan kritik soal kondisi RI saat ini. Sindiran itu pun dibalas oleh NasDem.

Sindiran itu bermula ketika Ketum NasDem Surya Paloh menilai kondisi RI kian memprihatinkan.

Dia menyebut penyelewengan yang awalnya berada di level tertentu kini sudah terjadi di semua level.

Paloh awalnya bicara soal anggapan kekuasaan korup yang menurutnya ungkapan itu begitu berarti hari ini.

Dia lantas menyebut mau tidak mau ungkapan itu menunjukkan kondisi RI saat ini.

"Seorang pemikir pernah menyatakan kekuasaan adalah 'power yang tends to corrupt, dan absolut power adalah corrupts'. Saya pikir ungkapan tersebut begitu berarti pada hari ini," kata Surya Paloh dalam pembukaan HUT NasDem, di NasDem Tower, Sabtu (11/11/2023).

"Negeri kita ini mau tidak mau, suka atau tidak suka telah menimbulkan keprihatinan yang luar biasa terhadap kita semuanya warga negara bangsa ini," lanjutnya.

Paloh mengatakan penyelewengan yang awalnya berada di level tertentu kini terjadi di segala level. Itu lah yang dirasakannya.

"Awalnya kita melihat segala bentuk penyelewengan hanya berada di level tertentu, namun semakin ke sini kita semakin menyaksikan hampir di semua level gejala seperti itu sedemikian memprihatinkan," ujarnya.

PAN Sindir NasDem

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi merespons kritik Surya Paloh. Viva menyebut kekuasaan absolut akan terjadi di sistem monarki atau sistem pemerintahan demokrasi tetapi cabang-cabang kekuasaan sebagaimana pemikiran Montesquieu telah dihegemoni secara sentralistik oleh figur pemimpin yang otoriter.

Menurutnya, proses hingga tata laksana dalam kehidupan bernegara seperti itu tidak akan berjalan dan ngawur.

"Saat ini jika ada penyelewengan atau abuse of power yang berasal dari lembaga legislatif dan eksekutif maka dipastikan akan diadili oleh sistem yudikatif. Bahkan jika penyelewengan dilakukan oleh lembaga yudikatif sendiri, maka mekanisme, prosedur, dan tata laksana koreksi dan sanksi dipastikan akan tetap berjalan untuk memberikan asas kepastian hukum dan keadilan," kata Viva kepada wartawan, Sabtu (11/11).

Viva menyinggung suasana koalisi pemerintah Jokowi menjelang Pemilu 2024. Viva lalu menyindir Surya Paloh yang partainya, yakni Partai NasDem sebagai partai pemerintah tapi rasa oposisi.

"Suasana koalisi pemerintahan menjelang pemilu membuat konfigurasi ada partai pemerintah rasa oposisi. Secara de jure dan de facto masih menjadi bagian koalisi pemerintah, tetapi demi meningkatkan elektoral kandidat yang diusung menjadikan dirinya berada di barisan oposisi," ucap Viva.

"Itulah yang saya katakan masih mau duduk di pemerintahan tapi bertindak dan rasanya seperti oposisi, he-he... Jadinya menang banyak dong," imbuhnya.

Dia mengajak untuk bersama-sama mengawal pemerintahan Jokowi sampai selesai. Hal tersebut demi pemerintahan yang berjalan bersih, kuat, bermanfaat, dan bermartabat.

"Jika ada kesalahan atau penyimpangan, ya kita perbaiki agar mekanisme demokrasi dapat berjalan melalui jalan hukum dan keadilan," ujarnya.

Ingatkan NasDem

Lebih lanjut, Viva mengatakan NasDem sebagai partai yang masih ada di pemerintahan sudah selayaknya ikut bertanggungjawab agar pemerintah dapat berjalan dengan baik.

"Lain lagi kalau sudah menjadi partai oposisi, ya hajar saja kesalahan dan penyelewengan yang terjadii untuk menaikkan elektabilitas partai dan kandidat he-he," imbuhnya.

Balasan NasDem

NasDem membalas sindiran PAN. Partai NasDem menyebut membangun pemerintahan bukan berpatokan pada menang dan kalah.

"Kayak main judi aja ada menang ada kalah," ujar Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Minggu (12/11).

Sahroni menyebut partainya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga tahun 2024. Dia meminta partai lain untuk berkaca terkait sindiran oposisi.

"NasDem bukan partai banci. NasDem solid dukung Jokowi sampai akhir masa jabatan selesai 2024. Kalau sampai ada yang bilang rasa oposisi mestinya yang ngomong itu mesti ngaca sama dirinya saja," ujarnya.

Sahroni mengatakan masukan yang diberikan NasDem kepada pemerintah bukan bentuk melawan Jokowi. Dia mengaku heran jika ada partai di dalam pemerintah tetapi tak memberikan saran.

"Masukan dan saran itu wajib dilakukan oleh NasDem agar pemerintahan kuat, masa sebagai pendukung pemerintah nggak ada sama sekali masukan itu lebih aneh," katanya.(han)