Ganjar Bersama Istri Jenguk Relawan yang Dikeroyok Oknum TNI

Tak kuasa melihat Diva, Atikoh lalu keluar dari kamar dan bersandar. Tampak ia meneteskan air mata yang kemudian diberikan tisu oleh perawat.

Jan 1, 2024 - 14:28
Ganjar Bersama Istri Jenguk Relawan yang Dikeroyok Oknum TNI

NUSADAILY.COM – BOYOLALI – Ganjar Pronowo bersama istri Siti Atiqoh menjenguk relawan korban pengeroyokan oleh oknum TNI di RSUD Pandang Arang, Boyolali.

Ganjar dan Siti Atikoh tiba di RS, Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 21.14 WIB. Setiba di RS, Ganjar langsung masuk ke Gedung Merbabu, tempat kedua korban dirawat.

Kedua relawan Ganjar-Mahfud itu yakni Arif Diva Ramandani dan Slamet Andono, warga Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Siti Atikoh yang melihat kondisi salah satu korban bernama Diva yang terbaring di tempat tidur sempat menangis.

Tak kuasa melihat Diva, Atikoh lalu keluar dari kamar dan bersandar. Tampak ia meneteskan air mata yang kemudian diberikan tisu oleh perawat.

"Nggak tega aja, dengar ceritanya nggak tega," kata Siti Atiqoh kepada wartawan, Senin (1/1/2024).

Sementara Ganjar mengungkap saat ini kondisi kedua korban sudah membaik. Ganjar menjelaskan ada 7 korban pengeroyokan, namun ada 2 yang dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

"Ya, dari 7 anak, ada dua yang sekarang masih dirawat. Satu tadi saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, situasinya masih bengkak-bengkak. Yang satu sudah bisa diajak bicara," kata Ganjar.

Ganjar turut menyesalkan terjadinya aksi pengeroyokan terhadap relawannya tersebut yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI. Ganjar menyebut jika ada kekeliruan harusnya bisa dibicarakan baik-baik.

"Jadi pelajaran yang terakhir. Jangan ada lagi mudah seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan pada yang berwenang," kata Ganjar di Ponpes An Nawawi Berjan, Purworejo, Minggu (31/12/2023).

Ganjar juga tegas menyebut agar oknum TNI pelaku pengeroyokan tersebut dipecat jika tidak memahami aturan agar tidak main hakim sendiri.

"Saya kira para oknum-oknum TNI yang menganiaya itu dia ngerti aturannya (nggak boleh main hakim). Kalau dia nggak ngerti, pecat aja," ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memastikan pihaknya bakal memberikan bantuan hukum pada korban serta telah berkomunikasi dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.

"Oh sudah, sudah (beri bantuan hukum) dari kemarin sudah, sudah teman-teman berjalan," ungkap dia.

"Saya minta bantuan teman-teman Komisi I, TPN dan sudah komunikasi dengan KSAD, Panglima TNI. Saya tadi juga kontak dengan Pangdam," sambungnya.(han)