Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah

Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza. Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mengecam penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina.

May 8, 2024 - 06:06
Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah

Nusadaily.com –Jakarta - Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza. Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mengecam penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina.

 

“Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan  terhadap kemanusiaan,” tegas pernyataan Pemerintah Indonesia, dikutip dari situs Kemenlu RI, Rabu 8 Mei 2024 melalui medcom.id.

 

“Indonesia menegaskan  kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di  Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan,” ungkap pernyataan itu.

Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.

 

PBB hanya bisa prihatin

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas operasi militer skala besar Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan pada Senin, 6 Mei 2024.

 

Dalam pernyataannya, Sekjen Guterres sangat prihatin dengan indikasi bahwa operasi militer skala besar di Rafah akan segera terjadi.

 

Dalam sebuah pernyataan, Guterres menegaskan kembali seruannya kepada Israel dan Hamas untuk mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri penderitaan yang terjadi di Timur Tengah saat ini.

 

Guterres turut keprihatinan mendalam atas meningkatnya aktivitas militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, dan menyebutnya sebagai “kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan.”

 

“Saya terganggu dan tertekan dengan aktivitas militer baru di Rafah” yang dilakukan tentara Israel, kata Guterres pada konferensi pers.

 

Menekankan pentingnya membuka kembali penyeberangan Rafah dan Karem Shalom, yang merupakan jalur vital bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza, Guterres mendesak agar penyeberangan tersebut “segera dibuka kembali.”

 

“Rafah adalah pusat operasi kemanusiaan di Gaza,” kata Guterres, seraya memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Rafah akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan, yang berpotensi menyebabkan kelaparan dan penderitaan yang meluas.

 

Memperhatikan konsekuensi bencana dari serangan tersebut, Sekjen PBB menambahkan, “Serangan terhadap Rafah akan menjadi kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan.”(*)