Pertanda Apa dan Ada Apa Beberapa Pabrik Raksasa Tutup di Jabar

"Ya kalau pabrik di sektor yang sama padat karya dari (tahun) 2023 sudah banyak yang tutup dan relokasi usaha," ungkapnya.

May 8, 2024 - 08:02
Pertanda Apa dan Ada Apa Beberapa Pabrik Raksasa Tutup di Jabar

NUSADAILY.COM – JAKARTA - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa harus menyetop salah satu pabrik sepatu di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 233 pekerja harus menerima kenyataan pahit yaitu terkena PHK massal.

Fenomena ini merupakan kelanjutan dari banyaknya pabrik di sektor padat karya yang tutup di provinsi Jawa Barat. Hal ini diakui Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat Firman Desa dalam Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (7/5/2024).

Firman menjelaskan sudah banyak pabrik sektor padat karya di Jawa Barat tutup dengan berbagai alasan.

"Ya kalau pabrik di sektor yang sama padat karya dari (tahun) 2023 sudah banyak yang tutup dan relokasi usaha," ungkapnya.

Dia mendata sudah banyak pabrik di daerah Karawang yang tutup dan merelokasi ke tempat lain sebut saja ke Jawa Tengah. Fenomena ini mulai terlihat pasca-pandemi Covid-19, banyak pabrik melakukan efisiensi.

"Ada hal lain dimana padat karya sudah melakukan efisiensi dan mengurangi usahanya," imbuhnya.

Sayangnya, Firman tidak memberikan data soal seberapa banyak jumlah pabrik yang tutup di Jawa Barat.

"Dari kita sudah banyak perusahaan-perusahaan yang menyampaikan terkait kesepakatan pembayaran upah bagi buruhnya. Ini gejala bagi perusahaan-perusahaan yang menjelang kolaps dan tutup," sebutnya.

Dalam kurun waktu setahun terakhir (2023-2024), sudah ada 8 pabrik 'raksasa' yang tutup di Jabar. Sebelum pabrik Bata yang akhirnya tutup dan melakukan PHK massal terhadap 233 pekerjanya, publik juga gempar karena tutupnya pabrik ban PT Hung-A Indonesia yang beroperasi di Cikarang, Jawa Barat, PT Hung-A Indonesia tutup pada awal Februari 2024.

Penutupan PT Hung-A menyebabkan seluruh karyawan yang berjumlah sekitar 1.500 orang diberhentikan sejak 16 Januari 2024. Adapun perusahaan ini memproduksi berbagai jenis ban untuk kendaraan roda dua dan empat yang mengekspor lebih dari 70% produknya ke Eropa. PT Hung-A menutup pabrik ban tersebut karena tidak ada kepastian pemesanan dari pembeli.

Pada penutupan tahun 2023, beberapa pabrik di Jabar juga memilih tutup dan hengkang. Dari data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, ada 5 perusahaan yang bergerak di bidang alas kaki dan garmen melakukan relokasi atau hengkang di Jawa Barat ke Jawa Timur, juga ada yang tutup permanen.

Lima perusahaan yang hengkang dan tutup permanen itu di antaranya, PT Dean Shoes yang bergerak di sektor alas kaki berlokasi di Karawang memiliki karyawan kurang lebih 3.500 orang, masih di Karawang dan bergerak di sektor yang sama yakni PT Besco Indonesia memiliki 4.000 karyawan juga ikut terdampak.

Tak hanya di Karawang, hal serupa juga menimpa PT Eins Trend di Purwakarta yang memiliki 4.000 karyawan, PT Matindo Wolrd di Sukabumi yang memiliki 1.800 karyawan dan PT Simmone Accessary di Bogor yang memiliki 1.000 karyawan juga ikut terdampak. Ketiga perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen.

Menyusul kemudian ada PT Wiska Sumedang yang menutup pabrik handuknya pada 2 November 2023 dengan jumlah pekerja terdampak PHK sebanyak 700-an. Penutupan pabrik yang mendadak karena stok produksi tidak bisa terjual akibat permintaan pasar yang menurun.

Data Pabrik 'Raksasa' yang Tutup di Jawa Barat:

Pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta jumlah PHK 233 pekerja

Pabrik PT Hung-A Indonesia di Cikarang jumlah PHK 1.500 pekerja

Pabrik PT Dean Shoes di Karawang jumlah PHK kurang lebih 3.500 pekerja

Pabrik PT Besco Indonesia di Karawang jumlah PHK 4.000 pekerja

Pabrik PT Eins Trend di Purwakarta jumlah PHK 4.000 pekerja

Pabrik PT Matindo Wolrd di Sukabumi jumlah PHK 1.800 pekerja

Pabrik PT Simmone Accessary di Bogor jumlah PHK 1.000 pekerja

Pabrik PT Wiska Sumedang di Sumedang jumlah PHK sekitar 700-an pekerja.(han)