Benarkah Ada Mahasiswa Titipan Kapolda dan Pangdam di Camaba Unud?

"(Calon mahasiswa baru titipan dari) Kajati, Kapolda, dan Pangdam kami memfasilitasi. Karena mereka Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)," kata Gede Antara saat membacakan surat eksepsi pribadi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Denpasar.

Nov 1, 2023 - 12:08
Benarkah Ada Mahasiswa Titipan Kapolda dan Pangdam di Camaba Unud?

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Rektor Universitas Udayana (Unud) nonaktif I Nyoman Gede Antara mengakui banyak mendapat titipan calon mahasiswa pada seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

Hal itu diungkapkan Gede Antara dalam eksepsinya saat sidang perkara dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) atau uang pangkal di Pengadilan Tipikor Denpasar, Bali, Selasa (31/10). 

Dia mengklaim mahasiswa-mahasiswa itu ada pula yang berasal dari titipan pejabat negara, termasuk kapolda hingga pangdam.

"(Calon mahasiswa baru titipan dari) Kajati, Kapolda, dan Pangdam kami memfasilitasi. Karena mereka Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)," kata Gede Antara saat membacakan surat eksepsi pribadi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Denpasar.

Gede Antara mengaku memfasilitasi dan meluluskan para calon mahasiswa titipan para pejabat tinggi di Bali tersebut. Dia juga mengklaim tidak meminta uang sepeser pun ketika sudah meluluskan mereka.

Pada eksepsinya, Gede Antara menyindir saat sudah diluluskan, para mahasiswa baru titipan para pejabat itu malah menolak membayar SPI. Gede Antara mengaku sakit hati dengan sikap para mahasiswa baru titipan tersebut.

"Kami tidak menerima uang sepeser pun. Itu lah unsur sakit hati dari saya. Sudah diluluskan, (malah mereka) minta gratis SPI. Oknum mahasiwa itu dengan sombongnya seolah-olah ada pesan dari aparat masih harus bayar SPI," kata Gede Antara.

Dia mengaku mendapat tekanan dari pejabat yang ingin meluluskan anaknya agar dapat berkuliah di kampus tertua di Bali itu. 

Di dalam eksepsinya, Gede Antara mengaku memiliki bukti contoh surat dari salah seorang aparat penegak hukum. Dia tidak menyebut secara rinci siapa aparat penegak hukum yang dimaksud.

"Saya sering mendapat tekanan dari beberapa pejabat tinggi dan oknum aparat senior. Yang meminta dan seakan-akan anak dan kolega dari aparat tersebut harus lulus," tutur Gede Antara.

"Terlampir ada contoh surat dari penegak hukum agar saudara dan anaknya diluluskan masuk Unud," imbuhnya dalam surat eksepsi.

Oleh karena itu, Gede Antara menganggap kasus dugaan korupsi SPI yang menimpanya hanyalah rekayasa dan sentimen pribadi.

Hotman Paris, selaku pengacara Gede Antara mengatakan bahwa kliennya mendapat banyak tekanan dari para pejabat selama seleksi penerimaan mahasiswa baru pada jalur mandiri.

Namun, Hotman juga tidak menyebut secara rinci siapa pejabat yang menitipkan calon mahasiswa.

"Bagian pertama dari eksepsi adalah menguraikan kenapa terdakwa sakit hati. Pejabat-pejabat yang menekan beliau," kata Hotman mengutip CNNIndonesia.com.(han)