Waduh! Jasad Sek. PKB Tambrauw Korban Pembunuhan Diarak ke Kantor Gubernur PBD

Keluarga menuntut keadilan atas kematian Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alvian Mambrasar (40) yang tewas dibunuh pemuda, Kima Mnsen (26) di Sorong, Papua Barat Daya (PBD).

Nov 18, 2023 - 05:37
Waduh! Jasad Sek. PKB Tambrauw Korban Pembunuhan Diarak ke Kantor Gubernur PBD
Jasad Sekretaris P{KB Tambrau Diarak ke Kantor Gubernur (Foto: detik.com)

NUSADAILY.COM – SORONG –Jumat (17/11/2023), sekitar pukul 16.00 WIT, pihak keluarga mengawal jasad Alvian dari Rumah Sakit (RS) Sele Be Solu menuju Kantor Gubernur Papua Barat Daya.

Mereka berjalan kaki sejauh 5 kilometer mengawal jasad Alvian di dalam ambulans. Aksi itu dilakukan keluarga sebagai bentuk mencari keadilan atas kematian Alvian.

Keluarga masih bertahan menunggu kedatangan Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musaad menerima aspirasi mereka.

Keluarga menuntut keadilan atas kematian Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alvian Mambrasar (40) yang tewas dibunuh pemuda, Kima Mnsen (26) di Sorong, Papua Barat Daya (PBD).

Jasad korban pun dibawa ke Kantor Gubernur Papua Barat Daya dengan berjalan kaki.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan Pihak keluarga juga sempat melakukan pemalangan di ruas Jalan Basuki Rahmat Km 12, depan Polsek Sorong Timur pada pukul 14.00 WIT. Mereka menuntut pelaku diproses lewat hukum adat.

"Untuk keluarga korban berasal dari Tambrauw datang ke sini, mereka menuntut keadilan. Jadi yang bersangkutan (keluarga) sudah emosi di sini dan memalang jalan depan Polsek Sorong Timur, makanya kami membuka jalan karena kan ini fasilitas umum tidak diperkenankan melakukan pemalangan," ujar Indra.

Indra mengatakan palang dapat dibuka usai pihaknya bernegosiasi dengan tetua adat dari pihak keluarga. Indra menegaskan akan mengawal proses adat yang diinginkan keluarga, sembari proses hukum juga tetap berjalan.

"Akhirnya kami bisa buka setelah bernegosiasi dengan tetua adat. Untuk prosesi adat tetap kami akan kawal demi keamanan. Kami mengamankan seluruh prosesi dan mereka berjanji tidak akan ribut," ungkapnya.

"Kalau untuk tuntutannya kami proses hukum, karena untuk proses hukumnya wajib kita jalankan. Tersangka sudah kami tangkap, kita laksanakan pemeriksaan sesuai dengan prosedurnya lah," tambah Indra.

Indra mengaku pihaknya belum bisa memeriksa tersangka lebih intensif. Pasalnya pelaku bisa dimintai keterangan karena masih mendapat perawatan di rumah sakit usai diamuk warga karena membunuh Alvian.

"Kita belum bisa menggali tersangkanya karena tersangkanya juga masih simpang-siur saat kita laksanakan interogasi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan ini terjadi di sekitar emperan warung samping Traffic Light (TL) Km 10, Kota Sorong, Kamis (16/17) sekitar pukul 20.30 WIT. Pelaku dan korban mulanya terlibat cekcok.

"Jadi, bermula saat korban dan pelaku beradu mulut hingga kemudian pelaku mengejar korban sambil memegang sebilah parang," kata Indra.

Pelaku sempat diamuk warga usai membacok korban. Alvian dilaporkan meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

"Korban tiba di rumah sakit dan telah dilakukan observasi oleh pihak medis, namun nyawa korban tidak dapat tertolong. Pukul 21.15 WIT korban dinyatakan telah meninggal dunia," pungkasnya.(han)