Umar Patek Menangis, Meminta Maaf Atas Bom Bali Kepada Warga Australia

"Saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati saya, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Apa pun negara mereka, apa pun suku bangsa mereka, apa pun agama mereka, saya memohon maaf dengan ketulusan hati," sambungnya.

Dec 15, 2022 - 16:45
Umar Patek Menangis, Meminta Maaf Atas Bom Bali Kepada Warga Australia
Hisyam Bin Alizein alias Umar Patek meminta maaf atas peristiwa bom Bali I pada 2002 silam menewaskan 202 orang, yang sebagian besar warga Australia. Foto: AFP/JUNI KRISWANTO

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Hisyam Bin Alizein alias Umar Patek menangis minta maaf atas peristiwa bom Bali I pada 2002 silam menewaskan 202 orang, yang sebagian besar warga Australia.

Permohonan maaf itu diutarakan Patek saat berada di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (13/12).

"Saya tidak segan-segan dan tidak bosan-bosan menyampaikan permohonan maaf yang tak terhingga kepada seluruh korban bom Bali serta keluarga korban Bom Bali," ujar Patek dikutip dari detikJatim.

"Saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati saya, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Apa pun negara mereka, apa pun suku bangsa mereka, apa pun agama mereka, saya memohon maaf dengan ketulusan hati," sambungnya.

BACA JUGA : Umar Patek Minta Maaf soal Tragedi Bom Bali I hingga Menangis

Patek mafhum perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Patek tampak berkaca-kaca dan menangis saat meminta maaf. Ia kemudian ditenangkan oleh Ketua YLP Ali Fauzi yang saat itu berada di sampingnya.

Patek meminta maaf kepada warga Bali dan seluruh rakyat Indonesia yang menderita kerugian sangat besar akibat bom Bali tersebut.

"Saya juga memohon maaf kepada warga Australia yang juga mengalami dampak yang sangat hebat dari kejahatan bom Bali," tambahnya.

Patek menyesali perbuatannya serta terus memohon ampun kepada Allah SWT dan keluarga korban atas tragedi berdarah tersebut.

Lebih lanjut, dia mengecam keras segala bentuk perilaku intoleran. Patek mengajak orang-orang yang saat ini masih belum insaf untuk kembali ke pangkuan NKRI.

"Saya sudah berjanji, saya siap membantu untuk meredam paham-paham radikalisme, terorisme kepada napi teroris di lembaga pemasyarakatan mana pun," ucap Patek.

BACA JUGA : Kapolri Ungkap Lakukan Penguatan Densus 88 di Peringatan...

"Saya akan membantu pemerintah dalam penanggulangan dan menyadarkan orang-orang ataupun memberi pemahaman bahaya terorisme dan radikalisme. Insyaallah saya siap menjadi duta perdamaian," pungkasnya.

Ketua YLP Ali Fauzi mengakui dan menjadi saksi jika Patek telah kembali ke NKRI.

Menurutnya, Patek bersama-sama dengan YLP akan menyuarakan perdamaian dan menentang ekstremisme dan terorisme di Indonesia.

"Beliau sudah menjadi bagian dari duta damai, program selanjutnya adalah bersama Yayasan Lingkar Perdamaian menyuarakan perdamaian dan menentang ekstremisme dan terorisme di Indonesia. Beliau juga adalah orang pertama yang mengutuk peristiwa di Bandung beberapa hari lalu," terang Ali.

Patek mendapatkan program Pembebasan Bersyarat (PB) dari Ditjen PAS Kemenkumham dan harus menjalani bimbingan hingga 29 April 2030.

Dia dilarang melakukan pelanggaran dalam rentang waktu tersebut. Jika terbukti melakukan pelanggaran, maka hak bersyaratnya dicabut dan akan dikirim kembali ke jeruji besi.(lal)