Trump Ungguli Biden dalam Jajak Pendapat Terbaru Jelang Pemilu AS

Popularitas eks presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kian mengungguli petahana Joe Biden ketika tingkat dukungan terhadap kepala negara saat ini mencapai titik terendah, menurut jajak pendapat terbaru Wall Street Journal yang diterbitkan pada Sabtu, 9 Desember 2023.

Dec 11, 2023 - 05:05
Trump Ungguli Biden dalam Jajak Pendapat Terbaru Jelang Pemilu AS

NUSADAILY.COM – FLORIDA - Popularitas eks presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kian mengungguli petahana Joe Biden ketika tingkat dukungan terhadap kepala negara saat ini mencapai titik terendah, menurut jajak pendapat terbaru Wall Street Journal yang diterbitkan pada Sabtu, 9 Desember 2023.

 

 

Dilansir darai medcom.id, jika keduanya kembali bertemu di pemilu AS 2024, Biden dari Partai Demokrat akan menerima 43 persen dukungan dibandingkan 47 persen untuk Trump dari Partai Republik, menurut jajak pendapat WSJ.

 

Ketika lima kandidat potensial dari pihak ketiga dan independen dimasukkan ke pemilu, keunggulan Trump atas Biden meningkat menjadi enam poin dengan masing-masing 37-31 persen.

 

 

Sementara itu, tingkat dukungan terhadap Biden turun menjadi 37 persen, dengan 61 persen responden memandang kinerjanya kurang baik, menurut survei WSJ.

 

WSJ mensurvei 1.500 pemilih terdaftar antara 29 November dan 4 Desember, dengan margin kesalahan berkisar 2,5 poin persentase.

 

 

Trump, yang unggul besar dalam jajak pendapat Partai Republik, menimbulkan kontroversi pekan ini dengan mengatakan jika terpilih kembali pada 2024, dia tidak akan menjadi diktator "selain di hari pertama."

 

Mantan presiden tersebut menghadapi empat kasus pidana, dua di antaranya terkait tuduhan kecurangan pada pemilu 2020 di mana dirinya kalah dari Biden.

 

Ia dituduh mencoba memanipulasi hasil pemilu di Georgia dan juga melakukan intervensi untuk membalikkan hasil pemilu dalam kasus terkait penyerangan terhadap Gedung Capitol di Washington.

 

Trump juga dituduh atas kesalahan penanganan dokumen rahasia setelah kepergiannya dari Gedung Putih. Di New York, ia terjerat dugaan pembayaran uang tutup mulut kepada aktris porno Stormy Daniels dalam salah satu kampanye kepresidenannya.(*)