Sarangan Catatkan Kunjungan Tertinggi, Wisata Penyangga Ngenes
Ini imbas dari rekayasa arus lalulintas yang belum tepat pada saat terjadi penumpukan di Telaga Sarangan.
NUSADAILY.COM - MAGETAN - Libur lebaran yang biasanya menjadi berkah bagi para pelaku wisata di Magetan, Jawa Timur, kali ini justru terasa hampa. Buka tutup jalur di pertigaan Sidorejo selama musim libur lebaran tahun ini berimbas pada anjloknya jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai lokasi wisata penyangga Telaga Sarangan.
Pengelola Taman Wisata Genilangit, Edy Sukocahyono, mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempatnya tidak sampai 1.000 orang selama liburan. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi di tahun-tahun sebelumnya.
"Hampir di seluruh lokasi wisata selain Telaga Sarangan jumlah kunjungan wisata minim. Turun drastis akibat rekayasa arus lalu lintas yang kami rasa belum tepat," keluh Edy kepada nusadaily.com, Senin (15/04/2024).
Menurutnya, wisatawan seharusnya dialihkan ke lokasi wisata penyangga lain saat Telaga Sarangan penuh. Alih-alih diarahkan ke lokasi wisata lain, malah diputar balik di pertigaan Sidorejo, wisatawan justru kembali ke kota dan enggan naik lagi.
Ia menambahkan, ini merupakan kali kedua musim libur lebaran di mana jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi wisata selain Telaga Sarangan mengalami penurunan drastis.
"Kami minta untuk dievaluasi oleh pemangku kebijakan di Magetan. Bila setiap musim selalu begini kami bisa gulung tikar. Jangan hanya mengejar kelancaran lalu lintas saja, tetapi juga dampak ekonomi bagi kami pelaku wisata," tegasnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh pengelola Bumi Perkemahan Alastuwo, Teguh Hariyanto. Ia mengungkapkan bahwa kunjungan wisata tahun ini benar-benar minim akibat buka tutup di pertigaan Sidorejo.
"Kami melihat wisatawan berkunjung ke Magetan hanya difokuskan pada satu titik yaitu Sarangan. Meski pengunjung menumpuk tetap dimasukkan terus, sedangkan kondisi jalan macet yang seharusnya pengunjung bisa diarahkan ke wisata alternatif sambil menunggu kepadatan Sarangan terurai," ungkap Teguh.
Teguh menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap destinasi wisata di Magetan selain Telaga Sarangan. Menurutnya, wisata-wisata tersebut dianggap sebagai kompetitor yang harus bersaing, bukan saling melengkapi.
"Kan ironis ini, kami mohon untuk dievaluasi, agar perputaran ekonomi tidak hanya terpusat di satu titik Telaga Sarangan," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, berikut adalah data kunjungan wisata di seluruh destinasi wisata di Magetan selama libur lebaran 2024:
Telaga Sarangan: 22.830 orang
Telaga Wahyu: 176 orang
Mojosemi Forest Park: 1.710 orang
Magetan Park: 671 orang
TWD Jabung: 748 orang
Kebun Refugia: 733 orang
Parang Hill: 213 orang
Lawu Green Forest: 505 orang
Wana Wisata AlasTuwo: 124 orang
Taman Genilangit: 497 orang
Sendang Bening: 333 orang
Magetan Green Garden: 139 orang
Kolam Renang Banyu Biru: 720 orang
Taman Tirto Gumarang: 185 orang
Pendakian Cemoro Sewu: 307 orang
WBL Petungrejo: 75 orang
Kolam Renang Sumber Barokah: 219 orang
Museum Joko Tingkir Temboro: tutup
Kolam Renang Soheden: 118 orang
Kebun Buah Srogo: tutup
Randugede Hidden Paradise: 250 orang
Sorbendo: 250 orang
Sendang Growong: 300 orang
Jalan Tembus: 2.610 orang
Pengelola wisata penyangga Sarangan meminta evaluasi terhadap kebijakan rekayasa arus lalu lintas selama musim liburan. Wisatawan diharapkan dapat dialihkan ke wisata penyangga lain saat Telaga Sarangan penuh.
Yang jelas libur lebaran tahun ini menjadi momen yang pahit bagi para pelaku wisata di Magetan selain Telaga Sarangan. Rekayasa arus lalu lintas yang diterapkan berimbas pada anjloknya kunjungan wisatawan.
Mereka berharap ada evaluasi dan solusi dari pemerintah daerah agar semua pihak dapat merasakan manfaat dari libur lebaran. (nto).