Rakorpusda di Malang, Deputi Kemenko Beberkan Capaian Inflasi

Inflasi provinsi di wilayah Jawa juga stabil dan terkendali. Seperti Inflasi DKI Jakarta yang tercatat sebesar 1,83% (yoy), Jawa Timur 2,47% (yoy), Jawa Tengah 2,69% (yoy), Jawa Barat 3,02% (yoy), D.I Yogyakarta 2,6% (yoy), dan Banten 2,59% (yoy).

Mar 2, 2024 - 14:19
Rakorpusda di Malang, Deputi Kemenko Beberkan Capaian Inflasi
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan (tengah) saat hadir di Rakorpusda Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa, di Malang, Jawa Timur, Selasa (27/2/2024) lalu. Foto : Kemenko Perekonomian for Nusadaily. com.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengungkapkan jika inflasi nasional di Januari 2024 2,57% (yoy). Ini artinya sinflasi masih terjaga dan stabil dalam rentang sasaran target 2,5±1%.

 

Dikatakan, sejalan dengan inflasi nasional tersebut, inflasi provinsi di wilayah Jawa juga stabil dan terkendali. Seperti  Inflasi DKI Jakarta yang tercatat sebesar 1,83% (yoy), Jawa Timur 2,47% (yoy), Jawa Tengah 2,69% (yoy), Jawa Barat 3,02% (yoy), D.I Yogyakarta 2,6% (yoy), dan Banten 2,59% (yoy).

 

Selain itu, proporsi produksi pangan strategis di wilayah Jawa ia juga menyebut jika hal itu naik lebih dari 50% terhadap nasional. Dengan mayoritas sentra produksi tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

 

Hal itu disampaikannya saat hadir dalam rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa, di Malang, Jawa Timur, Selasa (27/2/2024) lalu.

 

“Hal yang menarik bahwa inflasi DKI Jakarta sebagai daerah konsumen justru lebih rendah dibandingkan beberapa provinsi lainnya yang merupakan daerah produsen, sehingga sinergi pengendalian inflasi antar provinsi di Jawa menjadi keniscayaan karena satu kesatuan wilayah yang saling terhubung,” ungkapnya.

 

Dijelaskan pula, pada Maret dan April 2024 di tanah air akan menghadapi HBKN Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang notabene beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga. Hal. Itu disebabkan dengan adanya peningkatan permintaan di masyarakat.

 

"Oleh karena itu, diharapkan seluruh TPID di Jawa terus melakukan pemantauan secara intensif untuk memastikan pasokan dan harga pangan tetap terjaga,” kata Ferry

 

Masih kata Ferry, jika pemerintah telah melakukan beberapa langkah kebijakan untuk meredam kenaikan lebih lanjut harga pangan (terutama beras). Diantaranya melalui percepatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional, dan distributor.

 

"Seperti di Food Station dan Pasar Cipinang maupun ritel modern, kemudian penyaluran bantuan pangan beras,"tukasnya

 

Dalam kesempatan yang sama, Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono selaku tuan rumah juga menyampaikan, Jawa Timur merupakan lumbung pangan nasional. Kontribusi sektor pertanian Jawa Timur terhadap nasional merupakan yang terbesar se-Indonesia yaitu mencapai 12,49%.

 

Secara khusus, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah menyiapkan skema korporasi bagi para petani yang dinilai efektif untuk mengendalikan inflasi khususnya terhadap komoditas pangan.

 

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Deputi Perwakilan Bank Indonesia wilayah Jawa, serta BUMD dan kelompok tani klaster binaan Bank Indonesia di wilayah Jawa. (sir/wan)