Potret Kampung Susu Lawu Singolangu Magetan Kini

"Ini tak luput dari peran serta seluruh pihak tentunya, termasuk pemerintah kabupaten Magetan. Bila dulu jalan masuk sempit, belum ada ikon dan wahana serta tempat menjual oleh oleh. Kini bisa dibanggakan," kata Slamet Waluyo ketua kelompok ternak sapi KSL.

Jul 30, 2023 - 05:32
Potret Kampung Susu Lawu Singolangu Magetan Kini
Foto : Kampung Susu Lawu Singolangu Sarangan.

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Paska dihantam badai PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada sapi sapi mereka tahun lalu, kondisi peternak di KSL (Kampung Susu Lawu) di lingkungan Singolangu Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan Magetan berangsur membaik.

Mereka harus kehilangan 100 dari 200 ekor sapi yang mereka miliki, tetapi masih beruntung, sektor pariwisata ke- kampung susu lawu tetap diminati oleh para wisatawan dari berbgai daerah. Mulai dari study, sengaja jalan jalan hingga mencari jajan olahan susu untuk oleh oleh.

Ditambah infrastruktur pendukung yang dibangun oleh pemkab setempat cukup bagus. Seperti jalan, tempat memasarkan olahan susu hingga berbagai wahana, taman kolam dan jalur pendakian kepuncak gunung Lawu yang keren.

"Alhamdulillah, tidak sampai semua sapi di sini habis tekena PMK kemaren. Dari populasi 200 separuhnya telah kembali sehat. Hanya saja produksi susunya menurun drastis. Produksi susu belum pulih seperti dahulu," kata Slamet Waluyo ketua kelompok sapi perah setempat kepada nusadaily.com, Sabtu (29/07/2023).

Para peternak mengaku masih bersyukur meski terdampak PMK, sektor wisata yang datang kelingkungan Singolangu bisa mengerakkan ekonomi mereka meski tak sebesar produksi susu sapinya.

"Ini tak luput dari peran serta seluruh pihak tentunya, termasuk pemerintah kabupaten Magetan. Bila dulu sebelum dibangun pemkab jalan masuk sempit, belum ada ikon dan wahana serta tempat menjual oleh oleh. Kini bisa dibanggakan," papar Slamet Waluyo.

Ada pusat oleh oleh berbasis susu sapi pada bangunan ini. Berbagai produk makanan olahan berbasis susu hasil kerajinan peternak setempat dengan harga terjangkau. Mulai dari susu segar, permen, stik hingga olahan lainnya. Cocok dibuat buah tangan dari Magetan.

Ada jalur pendakian klasik Brawijaya V kepuncak gunung Lawu via KSL Singolangu. Memang belum sepopuler jalur jalur pendakian lain seperti Cemorosewu, Cemoro Kandang dan Candi Ceto di Karanganyar Jawa Tengah. Namun layak untuk dicoba.

Jalur ini menawarkan sesuatu yang baru, selain klasik karena vegetasi hutan yang rapat juga sejarah lampau Brawijaya V Raja Majapahit yang saat itu bersama pengikutnya naik kepuncak gunung lawu melalui sini.

Yang dibuktikan dengan beberapa artefak yang diyakini sebagai peninggalannya. Seperti pelana kuda hingga patok batas yang terbuat dari batu.

Jika kepuncak gunung Lawu via jalur klasik ini akan disuguhi hutan yang masih perawan. Vegetasi pepohonan yang rapat, jalur landai dengan trak tanah. (*/nto).