Miris! India Krisis Pekerjaan, Pemuda Lulusan S2 Jadi Tukang Sapu Sekolah

Pria asal negara bagian Haryana di India, Sunil Kumar (28) tahu untuk mencapai mimpi diperlukan kerja keras. Ia pun telah memiliki dua gelar (sarjana-magister) dan dalam proses gelar ketiga demi mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi di negaranya itu.

May 30, 2023 - 06:00
Miris! India Krisis Pekerjaan, Pemuda Lulusan S2 Jadi Tukang Sapu Sekolah
Ilustrasi (foto: unplash)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pria asal negara bagian Haryana di India, Sunil Kumar (28) tahu untuk mencapai mimpi diperlukan kerja keras. Ia pun telah memiliki dua gelar (sarjana-magister) dan dalam proses gelar ketiga demi mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi di negaranya itu.

"Saya belajar agar saya bisa sukses dalam hidup. Ketika Anda bekerja keras, Anda harus bisa mendapatkan pekerjaan," kata Kumar dikutip dari CNN, Senin (29/5/2023).

Saat ini Kumar memang memiliki pekerjaan, tetapi pekerjaan itu jauh dari impiannya. Pekerjaannya adalah menyapu lantai sebuah sekolah di desanya sejak lima tahun terakhir.

Pekerjaan itu dijalani dengan penuh waktu ditambah dengan usaha sampingan yang kurang menguntungkan. Secara keseluruhan, Kumar menghasilkan US$ 85 atau Rp 1,26 juta/bulan (kurs Rp 14.900).

Penghasilan itu diakui tidak cukup terutama karena dirinya perlu menghidupi dua orang tua yang sudah lanjut usia dan seorang adik perempuan. Idealnya, kata Kumar, ia bekerja sebagai guru dengan gelarnya.

"(Nyatanya) sebaliknya, saya harus melakukan pekerjaan manual hanya untuk bisa makan sendiri," ucapnya.

Situasi yang dialami Kumar bukanlah hal aneh karena kesulitan serupa dalam mencari kerja juga dihadapi oleh jutaan pemuda India lainnya. Pengangguran kaum muda di negara itu meningkat tajam.

Status baru India sebagai negara terpadat di dunia membuat anak mudanya menghadapi terlalu sedikit pekerjaan dan banyak saingan. Para ekonom khawatir tidak ada pekerjaan yang cukup untuk mendukung peningkatan jumlah pekerja.

Menurut data Pusat Pemantauan Ekonomi India (CMIE), orang di bawah usia 25 tahun menduduki lebih dari 40% populasi India. Hampir setengah dari mereka menganggur pada Desember 2022.

"Saya sangat marah karena saya tidak memiliki pekerjaan yang sukses terlepas dari kualifikasi dan pendidikan saya. Saya menyalahkan pemerintah atas hal ini. Mereka harus memberi pekerjaan kepada rakyatnya," ucap Kumar.

Ahli memperingatkan bahwa masalah ini hanya akan bertambah buruk ketika populasi bertambah dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Profesor Ekonomi di Universitas Cornell, Kaushik Basu menggambarkan tingkat pengangguran kaum muda di India sangat tinggi.

"Jika orang tersebut tidak menemukan pekerjaan yang cukup, maka apa yang dimaksudkan sebagai peluang, tonjolan dalam bonus demografi itu dapat menjadi tantangan dan masalah besar bagi India," imbuhnya.(eky)