Mengurai Makna Pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo di Malam 1 Suro

Ketua Korps Muda Kerakyatan (KOMRA) Arvindo Noviar, salah satu rombongan tamu menceritakan momen-momen saat pertemuan dihelat selama lebih dari 2 jam.

Jul 20, 2023 - 03:42
Mengurai Makna Pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo di Malam 1 Suro

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Rombongan tamu tiba sekitar pukul 18.57 WIB. Saat itu pula Prabowo lekas menyambutnya di depan gerbang rumah.

Wajah semringah merekah mengiringi jabatan tangan antara tuan rumah dan tamu yang berkunjung.

Prabowo Subianto berlari ke gerbang ketika diberitahu bahwa rombongan tamu sudah tiba di depan rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7).

Budiman Sudjatmiko yang datang pada malam itu. Mantan aktivis era Orde Baru yang kini menjadi politikus PDIP itu datang mengenakan batik. Rombongannya terdiri dari delapan orang termasuk Budiman.

Dari rombongan Budiman, awalnya hanya tiga orang yang akan datang. Namun, atas permintaan tuan rumah, rombongan jadi terdiri dari 8 orang.

Ketua Korps Muda Kerakyatan (KOMRA) Arvindo Noviar, salah satu rombongan tamu menceritakan momen-momen saat pertemuan dihelat selama lebih dari 2 jam.

Dia menyebut tidak ada gap antara Prabowo dan Budiman. Meski keduanya pernah berseberangan di era Orde Baru dulu, keduanya saling memuji dan menghargai satu sama lain.

Dahulu, Budiman merupakan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang merongrong Soeharto, sementara Prabowo saat itu masih menjadi prajurit ABRI aktif.

"Lihat lah pas Mas Budiman datang, Dia (Prabowo) lari jemput ke gerbang. Enggak ada gap sama sekali. Suasana cair secair-cairnya," kata Arvindo, dikutip Nusadaily.com dari CNNIndonesia.com, Rabu (19/7).

Bahas Indonesia di 3 ledakan

Salah seorang petinggi Gerindra yang hadir dalam pertemuan menyebut pembicaraan berlangsung dengan serius. Posisi Indonesia saat ini dan masa depan menjadi topik utama.

Mereka membahas mengenai tiga ledakan dalam sejarah yang mengubah tatanan dunia. Ledakan yang dimaksud antara lain ledakan pandemi atau virus, ledakan peluru dan ledakan ilmu pengetahuan.

Jika melihat saat ini, tiga jenis ledakan itu memiliki relevansi dengan kondisi sekarang yakni pandemi Covid, perang Rusia-Ukraina dan kemajuan teknologi.

Indonesia, menurut Budiman dan Prabowo, harus bisa menempatkan diri dengan baik. Indonesia harus kuat agar tidak hancur imbas dari perubahan tatanan dunia jika terjadi setelah tiga ledakan tersebut.

"Kita sudah memilih politik luar negeri bebas aktif, kita tidak bisa berpihak salah satu. Tetapi tidak berpihak juga menimbulkan dilema, karena kalau terjadi apa-apa kita enggak punya siapa-siapa yang nolongin. Oleh karena itu kita sebagai negara juga harus kuat," ucap petinggi Gerindra itu.

Budiman dan Prabowo punya kesedihan yang sama yakni wacana serta kualitas politik Indonesia kini terdegradasi. Jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kualitas para pendiri bangsa dahulu.

Oleh karena itu, Budiman dan Prabowo sepakat bahwa masyarakat Indonesia harus ikut dilibatkan dalam peningkatan kualitas politik.

"Pak Prabowo bilang, dulu kita mungkin berseberangan tapi karena kesadaran terhadap situasi berbangsa dan bernegara akhirnya ketemu. Membicarakan solusi untuk bangsa ini. Sama-sama punya kepedulian," ucap petinggi Gerindra itu.

Bicara Empat Mata, Lalu Nyanyi Bersama

Ketua Korps Muda Kerakyatan (KOMRA) Arvindo Noviar mengatakan ada momen ketika Prabowo dan Budiman bicara empat mata di sebuah ruangan.

Tidak ada yang ikut serta. Hanya mereka berdua. Arvindo juga mengaku tidak diberi tahu isi pembicaraan empat mata itu oleh Budiman usai pulang dari rumah Prabowo.

"Mereka sempat bicara setengah kamar gitu. Lebih dari 30 menit dan hanya mereka berdua," kata Arvindo.

Arvindo mengatakan baik Prabowo dan Budiman terlihat semringah usai bicara panjang berduaan. Raut muka mereka tidak bisa disembunyikan.

Setelah itu, momen selanjutnya adalah bernyanyi bersama. Prabowo dan Budiman sama-sama bernyanyi.

Budiman menyanyikan lagu Stoney dari band Lobo dan Sunshine On My Shoulders milik John Denver. Sementara Prabowo menyanyikan lagu berjudul Kemesraan.

Bersyukur di Malam 1Suro

Arvindo mengatakan Prabowo dan Budiman sama-sama memberikan oleh-oleh sebelum berpisah. Mereka saling memberi buku dan catatan pemikiran pribadi mengenai Indonesia.

Arvindo menyebut Budiman bersyukur karena bisa bertemu Prabowo dan bicara banyak hal. Terlebih, baru kali itu setelah 20 tahun lamanya bisa berbincang dengan serius bersama Prabowo.

Dahulu, Prabowo dan Budiman pernah berdialog sekitar tahun 2002. Prabowo baru kembali dari Yordania, sementara Budiman baru keluar dari penjara.

Budiman bersyukur pula karena pertemuan dengan Prabowo dilakukan di malam Satu Suro.

"Mas Budiman itu bilang kepada kami, bersyukur pertemuan saya dengan Pak Prabowo dilakukan di malam Satu Suro. Waktu yang tepat untuk menyuci, membersihkan pusaka-pusaka Nusantara. Pertemuan saya dengan Pak Prabowo juga untuk menyucikan pusaka-pusaka Nusantara," kata Arvindo.

Arvindo mengaku tidak tahu pasti makna dari ucapan Budiman tersebut.(CNN/han)