Kenalkan Budaya Sejak Dini, BTC Kerja Bareng Wesley School Gelar Pelatihan Membatik Kepada Para Siswa

Fani dan Aris guru membatik dari BTC terpaksa menggunakan bahasa isyarat jika memberikan arahan kepada siswa, karena mereka dalam percakapan menggunakan bahasa Inggris.

Kenalkan Budaya Sejak Dini, BTC Kerja Bareng Wesley School Gelar Pelatihan Membatik Kepada Para Siswa

NUSADAILY.COM – MALANG – Dalam rangka memperkenalkan budaya bangsa sejak dini, Wesley School, yang beralamat di Jalan Kwoka No 1 Kelurahan Karangbesuki, Kec. Sukun Kota Malang kerja bareng Batik Tulis Celaket (BTC), menggelar pelatihan membatik kepada para siswa.

Puluhan siswa siswi yang masih belia itu dengan sangat tekun menorehkan cairan lilin yang sudah dipanaskan ke kain sebagai pembatas sebelum kain diwarnai. Dengan celoteh riang menggunakan bahasa Inggris mereka saling bergurau antar mereka.

Fani dan Aris guru membatik dari BTC terpaksa menggunakan bahasa isyarat jika memberikan arahan kepada siswa, karena mereka dalam percakapan menggunakan bahasa Inggris.

Seperti diketahui, Batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya.

Begini Proses Pembuatan Batik Tulis Celaket

1. Pemotongan bahan baku kain (mori) sesuai dengan kebutuhan.

2. Nglengreng: Menggambar dengan pensil pada kain.

3. Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.

4. Nembok: menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.

5. Ngobat: Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dipoles pada larutan zat warna.

6. Nglorod: Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).

7. Pencucian: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.

Filosofi Motif Batik Celaket Khas Malang

1.Tugu Malang Simbol kota Malang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.

2. Mahkota Simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya.

3. Rumbai Singa Melambangkan ikon kota malang yang berjuluk SINGO EDAN, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian.

4. Bunga Teratai Salah stu simbol kota malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya.

5. Arca Perlambang kekayaan khasanah Kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam.Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya.

6. Sulur-Sulur Simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana.

7. Isen-Isen Belah Ketupat Simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Diharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri.

8. Motif Topeng menggambarkan bahwa dibalik yang terlihat ada sesuatu yang asli. Diharapkan pemakainya selalu mawas diri terhadap apa yang tidak terlihat hingga selalu terhindar dari segala mara bahaya.

9. Motif Bunga Puring memiliki arti pengampunan atau ‘apuraning dosa kawula‘ (ampunilah dosa hamba). Harapannya pemakai batik dengan motif bunga puring selalu mendapatkan ampunan dari Yang Maha Kuasa.(ris)