ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Gereja Istanbul

Kelompok Islamic State (ISIS) mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah gereja Katolik Roma di Istanbul pada Minggu, 28 Januari 2024. Serangan tersebut telah menewaskan satu orang.

Jan 31, 2024 - 06:52
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Gereja Istanbul

NUSADAILY.COM – ISTANBUL - Kelompok Islamic State (ISIS) mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah gereja Katolik Roma di Istanbul pada Minggu, 28 Januari 2024. Serangan tersebut telah menewaskan satu orang.

 

Dalam pernyataan melalui situs Aamaq yang dilansir dari medcom.id, ISIS menyatakan bahwa serangan itu ditujukan kepada sekelompok orang Kristen di Gereja Santa Maria di lingkungan Buyukdere, Istanbul.

 

Pria yang meninggal dalam serangan tersebut diketahui bernama Tuncer Cihan, berusia 52 tahun. Ia bukan seorang Kristen. "(Tuncer Cihan) bahkan bukan seorang Kristen, dia adalah seorang Alevi," kata pengacara gereja tersebut, Avsin Hatipoglu, kepada The Associated Press, dikutip pada Selasa, 30 Januari 2024.

 

Avsin menambahkan bahwa mereka akan meminta pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan di daerah tersebut.

 

Komunitas Alevi di Turki adalah salah satu agama minoritas terbesar di negara itu. Kaum Alevi mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim dengan praktik yang berbeda dari Sunni dan Syiah.

Simpatisan Asing ISIS

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengonfirmasi penangkapan dua anggota ISIS yang terlibat dalam serangan tersebut. Mereka berasal dari Tajikistan dan Rusia.

 

Kedua tersangka diduga membawa mobil dari Polandia ke Istanbul setahun yang lalu. Mobil tersebut tidak pernah digunakan sampai saat serangan terjadi.

 

Polisi juga telah melakukan penggerebekan di 30 lokasi dan menahan sejumlah tersangka terkait penembakan. Totalnya terdiri dari 51 orang ditahan, termasuk 23 orang yang akan deportasi.

 

Pendeta gereja Santa Maria melapor kepada media, bahwa misa yang terganggu kemarin akan dilanjutkan pada Kamis, 1 Februari 2024. Gereja tersebut terlihat penuh dengan bekas tembakan, menandakan kebrutalan dari serangan tersebut.

 

Wali Kota Sariyer, Sukru Genc, mengatakan bahwa para penyerang melarikan diri setelah senjata mereka macet.

Serangan Teror di Turki

Genc mengatakan orang-orang yang menghadiri misa saat serangan meliputi Konsul Jenderal Polandia Witold Lesniak dan keluarganya. Semuanya tidak terluka dalam serangan itu.

 

Pada 3 Januari lalu, 25 orang yang diduga terkait ISIS telah ditangkap di seluruh Turki atas tuduhan merencanakan serangan terhadap gereja dan sinagoge.

 

ISIS sebelumnya tidak menargetkan tempat ibadah di Turki. Namun, serangkaian serangan mematikan telah mereka lakukan di negara tersebut.

 

Penembakan yang dilakukan ISIS pernah terjadi di kelab malam Istanbul pada 2017, yang menewaskan 39 orang. Sementara serangan bom di Ankara di tahun 2015 juga telah menewaskan 109 orang.(*)