Iran Peringatkan Israel untuk Tak Membalas Lagi  

Pemerintah Iran menegaskan operasi pembalasan kepada Israel pada Minggu dini hari, 14 April 2024, sudah selesai dilakukan. Oleh karena itu, Teheran pun memperingatkan Tel Aviv untuk tidak membalas lagi dengan cara-cara militer.

Apr 15, 2024 - 06:26
Iran Peringatkan Israel untuk Tak Membalas Lagi   

Nusadaily.com – Teheran - Pemerintah Iran menegaskan operasi pembalasan kepada Israel pada Minggu dini hari, 14 April 2024, sudah selesai dilakukan. Oleh karena itu, Teheran pun memperingatkan Tel Aviv untuk tidak membalas lagi dengan cara-cara militer.

 

Dilansir dari medcom.id, serangan Iran ke wilayah Israel pada dini hari tadi merupakan balasan atas gempuran Israel yang menghancurkan gedung konsulat Teheran di Damaskus, Iran, pada 1 April lalu.

 

Melansir dari Digital Journal, Iran kini menganggap isu tersebut sudah dibayar impas dan tidak perlu diperpanjang lagi.

 

"Masalah ini dapat dianggap sudah selesai," ucap misi Iran untuk PBB dalam sebuah tulisan di media sosial X, beberapa jam setelah dimulainya Operasi Janji Sejati Iran ke wilayah Israel.

 

"Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah," lanjutnya, memperingatkan Tel Aviv untuk tidak membalas serangan terbaru secara militer.

 

Sejauh ini tidak ada pemimpin Iran yang bersuara terkait serangan ke wilayah Israel, yang menandai pertama kalinya Teheran melancarkan serangan militer langsung ke musuh bebuyutannya itu.

'Ruang Negosiasi'

Pada Sabtu malam, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan "puluhan drone dan rudal" ke kompleks militer di wilayah Israel.

 

"Aksi militer Iran merupakan respons atas agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus," sebut misi Iran untuk PBB.

 

Serangan balasan ini, menurut misi tersebut, "dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah."

 

Militer Israel mengeklaim telah menembakkan jatuh 99 persen dari total drone dan rudal yang diluncurkan Iran dengan bantuan Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya. Israel mengatakan serangan Iran ini telah "digagalkan."

 

Para ahli berpendapat bahwa serangan drone Iran yang bergerak lambat telah dikalibrasi untuk unjuk kekuatan dan juga membuka 'ruang negosiasi.'

 

"Tampaknya Iran mendesain serangannya terhadap Israel untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menyerang dengan menggunakan kemampuan berbeda untuk mempersulit kemampuan (tentara Israel) dalam menetralisir serangan. Di waktu bersamaan, serangan itu juga didesain untuk memberikan jalan keluar demi menghentikan eskalasi," kata Nishank Motwani, analis senior dari Institut Kebijakan Strategis Australia di Washington.(*)