DPP PDIP akan Panggil Budiman Sudjatmiko Buntut Pertemuannya dengan Prabowo

Dia menegaskan bahwa kader PDIP terikat dengan aturan partai. Komarudin menyatakan tiap kader tetap memiliki batas selama kartu tanda anggota (KTA). "Bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi," kata dia.

Jul 20, 2023 - 03:17
DPP PDIP akan Panggil Budiman Sudjatmiko Buntut Pertemuannya dengan Prabowo

NUSADAILY.COM – JAKARTA – DPP PDIP, bakal memanggil Budiman Sudjatmiko untuk meminta klarifikasi atas pertemuannya dengan bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa kemarin (18/7).

"Pasti kami panggil. Semua diperlakukan sama," Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengutip Antara, Rabu (19/7).

Pemanggilan dilakukan seperti yang dilakukan terhadap kader PDIP Effendi Simbolon beberapa waktu lalu. Kala itu Effendi Simbolon juga mengundang Prabowo Subianto dalam sebuah acara marga Simbolon di Jakarta.

Meski Budiman datang atas nama pribadi, PDIP tetap memanggilnya untuk meminta klarifikasi lantaran menemui capres dari partai lain.

"Sama juga dengan Budiman. Tidak akan dibedakan walau Budiman menyatakan, 'Wah, ini saya tidak mewakili partai, (tetapi) mewakili pribadi'," kata Komarudin.

Dia menegaskan bahwa kader PDIP terikat dengan aturan partai. Komarudin menyatakan tiap kader tetap memiliki batas selama kartu tanda anggota (KTA).

"Bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi," kata dia.

Komarudin enggan berspekulasi tentang sikap Budiman bertemu Prabowo karena kecewa tidak diberikan posisi strategis di pemerintahan.

Menurutnya, kader sekaliber Budiman tidak mungkin mempersoalkan tersebut dengan berlebihan.

"Saya tidak terlalu percaya orang sekelas Budiman, hanya urusan kecil begitu menjadi kecewa. Itu terlalu kecil urusannya," tutur Komarudin.

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendatangi kediaman Prabowo Subianto di Jakarta Selatan pada Selasa malam (18/7). Dia datang bersama rombongan.

Selama kurang lebih dua jam pertemuan, Budiman dan Prabowo membahas banyak hal. Terutama mengenai Indonesia ke depan dan kepemimpinan nasional.

Budiman menyebut pertemuannya dengan Prabowo tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.

"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan setelah mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).

Dia mengatakan hasil pertemuan akan disampaikan kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto, karena kalau boleh saya sampaikan, izin kepada Pak Prabowo yang saya sampaikan kepada beliau tadi itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis," ucap Budiman.

Pujian Budiman ke Prabowo

Budiman Sudjatmiko mengaku memiliki cerita lama dengan Prabowo. Bahkan, jauh sebelum ia bergabung ke PDIP dan Prabowo menjadi Ketum Gerindra.

Menurutnya, pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu pun turut membahas soal itu.

"Kami melampaui soal status-status kami, kita bisa bicara soal kebangsaan, kita bisa bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan," kata dia.

Selain itu, Budiman menjelaskan dalam pertemuan itu ia juga menyampaikan pentingnya persatuan kaum nasionalis ke Prabowo.

Ia menegaskan kaum nasionalis harus bersatu demi kemajuan bangsa Indonesia.

"Rugi Indonesia kalau kaum nasionalis tidak saling mendukung," ucapnya.

Budiman lantas siap menjadi orang yang mencairkan hubungan sesama kaum nasionalis itu. Ia pun berharap, hubungan itu dapat segera mencair.

"Tidak apa lah saya mewakafkan diri untuk mencairkannya, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya tidak mewakili partai, saya bukan pejabat publik," ujar dia.

Budiman pun mengaku akan berkomunikasi dengan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani soal pertemuannya dengan Prabowo ini.

"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto," tegasnya.

Dia menambahkan bahwa dia menginginkan Indonesia dipimpin oleh orang terbaik dan Prabowo merupakan salah satunya.

"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman dalam konferensi pers.

Tak Diganduli Masa Lalu

Tak cuma itu, dia juga mengungkapkan tak ingin Prabowo Subianto selalu dibebani oleh masa lalu.

"Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elit, kita pernah berhadapan. Dulu pernah.. he he he," kata Budiman dalam konferensi pers.

Berbeda dengan dulu, Budiman menyatakan situasi hari ini sudah lebih baik.

"Maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami, tapi untuk bangsa," ujarnya.

"Oleh karena itu, saya apresiasi, ajak Pak Prabowo ayo, jalan terus, mudah-mudahan, kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini seperti Pak Prabowo tidak terus diganduli masa lalu," ucap dia.

Kendati pernah berhadapan dengan Prabowo, ia menyebut memiliki pandangan yang sama dengan Prabowo.

Menurutnya, mereka bersepakat demokrasi Indonesia harus diselamatkan. Ia menilai kini Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan.

"Kapal Indonesia harus dikayuh oleh orang yang paham strategi, geopolitik, sejarah. Karena Indonesia kapal besar, bukan panggung entertain saja," katanya.

Merespons itu, Prabowo menyebut ia dan Budiman pernah berada di poros berbeda pada masa orde baru.

Namun, ia menyatakan perbedaan tersebut disebabkan oleh kondisi politik yang terjadi kala itu.

"Kami memang pernah berhadapan, tapi yang buat kita dulu suatu keadaan. Kondisi, sistem. Ternyata kenyataannya, kami sebenarnya memiliki cita-cita yang sama," kata Prabowo.(han)