Banyak Kasus Pembuangan Bayi di Sumenep, Akis Jasuli: Atasi Bersama Lewat Konsep Multipihak

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, beri atensi khusus terhadap banyaknya kasus pembuangan bayi di kabupaten setempat. Sejak awal tahun 2023, kasus pembuangan bayi mencapai tiga kasus.

Apr 7, 2023 - 00:56
Banyak Kasus Pembuangan Bayi di Sumenep, Akis Jasuli: Atasi Bersama Lewat Konsep Multipihak
Foto: Ketua Komisi IV DPRD, Akis Jasuli. (Istimewa/Humas DPRD Sumenep)

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, beri atensi khusus terhadap banyaknya kasus pembuangan bayi di kabupaten setempat. Sejak awal tahun 2023, kasus pembuangan bayi mencapai tiga kasus.

Pertama, kejadian pembuangan bayi terjadi di wilayah Kecamatan Talango pada 10 Januari 2023 sekitar pukul 16.00 WIB, di Rumah Praktek Mandiri Bidan (PMB) Tuti Puspiya Wati, Desa Padike.

Berikutnya, kasus yang serupa juga terjadi di area Puskesmas Batuan pada tanggal 12 Februari 2023. Bayi berjenis kelamin perempuan ini diduga hasil hubungan gelap salah satu siswi SMU.

Selanjutnya, pada Selasa 4 April 2023 kemarin juga terjadi kasus pembuangan bayi di depan teras Madrasah Diyaurrahman, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan. Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan oleh Ketua Yayasan Kiai Hafid Bahar.

Atas dasar itu, Ketua Komisi IV DPRD, Akis Jasuli meminta seluruh dinas terkait seperti Dinsos P3A, Disdik maupun Dinkes P2KB Sumenep merumuskan langkah penting dalam mengatasi kasus pembuangan bayi tersebut.

"Saya minta OPD yang berkaitan itu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Akis, Kamis 6 April 2023.

Misalnya, kata dia, mengundang tokoh dan elemen lainnya dalam menekan kasus pembuangan bayi di bumi Sumekar ini.

"Kasus pembuangan bayi di Kabupaten Sumenep, harus segera diatasi secara bersama lewat konsep multipihak," tegasnya.

Sebab, kata legislator Partai NasDem ini, dalam hal ini, ada peran ganda antara agama, pendidikan dan sebagainya yang belum tuntas.

"Makanya 3 OPD yang saya sebutkan itu perlu menerapkan konsep pentahelix karena menyangkut generasi masa depan. Tidak bisa kemudian dibiarkan dan diserahkan kepada satu pihak saja," tambah dia.

Segera Dibahas Bersama OPD Terkait

Akis Jasuli menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya berencana untuk membahas persoalan degradasi moral seperti pembuangan bayi di rapat internal bersama seluruh OPD terkait.

Langkah ini, kata dia, dipandang efektif untuk menerkam angka kasus pembuangan bayi di kabupaten berlambang kuda terbang.

"Termasuk juga Kemenag. Ini penting agar karena masa depan generasi muda itu harus kita pikirkan bersama. Jangan hanya bertumpu pada pemerintah saja," tandasnya.(nam/eky)