Ancol Kehilangan Lahan Parkir Sebanyak 4.000 Mobil Dampak Gelaran Formula E
Ia mengatakan kontrak itu diistilahkan dengan 4-1-1. Pada 2022, Jakpro memanfaatkan lahan selama empat bulan. Pada 2023, lahan dimanfaatkan selama satu bulan dan pada 2024 selama satu bulan.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Jaya Ancol, Winarto mengatakan pihaknya kehilangan lahan parkir hingga 4 ribu mobil dengan adanya sirkuit untuk gelaran Formula E di dalam Ancol, Jakarta Utara.
Hal itu disampaikan Winarto saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis (19/1).
Dalam rapat, Winarto awalnya menjelaskan soal kontrak antara PT Pembangunan Jaya Ancol dengan PT Jakarta Propertindo soal lahan yang dijadikan sirkuit.
"Secara garis besar kita punya kontrak dengan Jakpro untuk dia gunakan lahan di Ancol, itu milik Ancol untuk digunakan sebagai sirkuit. Kontrak itu 3 tahun, mulai kemarin tahun lalu, tahun 2022," kata Winarto.
Ia mengatakan kontrak itu diistilahkan dengan 4-1-1. Pada 2022, Jakpro memanfaatkan lahan selama empat bulan. Pada 2023, lahan dimanfaatkan selama satu bulan dan pada 2024 selama satu bulan.
BACA JUGA : Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga II, 9 Kelurahan Ini Waspada...
Ketika baru menjabat sebagai Dirut Ancol, ia mengaku berkomunikasi dengan Dirut Jakpro soal pemanfaatan sirkuit selama kontrak tiga tahun itu.
"Waktu itu masih Pak Widi (Dirut) Jakpro untuk kita memikirkan bagaimana di antara 4-1-1 itu dalam periode 3 tahun itu kita bisa manfaatkan bersama. Bagi hasil atau bagaimana, karena lumayan banyak peminatnya yang ingin nyobain sirkuit, pengen masuk," kata Winarto.
Widi mengaku akan menindaklanjuti rencana pemanfaatan itu seiring dengan bergantinya Dirut Jakpro.
Setelah memberi penjelasan soal itu, Anggota Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak bertanya soal nilai kontrak Jakpro dan Ancol soal pemanfaatan lahan yang dijadikan sirkuit.
"Saya butuh transparansi dalam hal ini berapa sewanya, Jakpro nyewa berapa karena sampai sekarang kan hasil audit (Formula E 2022) juga tidak muncul," tanya Gilbert.
Gilbert juga bertanya soal rencana Ancol terhadap sirkuit itu ke depannya, apakah akan dibongkar atau dibuat permanen. Winarto tak menjawab soal nilai kontrak. Ia hanya mengatakan pihaknya membutuhkan lahan itu.
Ia menyebut Ancol saat ini sudah padat. Hal itu juga lah yang membuat pihaknya mewacanakan pembatasan mobil masuk Ancol.
BACA JUGA : Viral Wahana Dufan Mendadak Mati Saat Ada Pengunjung, Pihak...
"Orang masuk gerbang, mau ke pantai ke arah timur, kalau Sabtu Minggu ke arah timur itu sudah susah," kata Winarto.
Gilbert lalu menimpali jawaban Winarto. Ia bertanya kemungkinan sirkuit itu dibongkar setelah kontak dengan Jakpro selesai.
"Kalau saya salah mengartikan, koreksi, jadi kemungkinan akan dibongkar dong sesudah 411, karena kesulitan lahan?" tanya Gilbert.
Winarto tak menjawab secara gamblang pertanyaan itu. Ia kemudian mengatakan bahwa Ancol kehilangan lahan parkir bagi 4.000 mobil dengan adanya sirkuit Formula E.
"Tentu kita tidak tahu suatu hari ada keinginan yang lebih makro yang kita akomodir. Kalau untuk saat ini kebutuhan lahan Ancol sangat mendesak, sudah terlalu padat, kita kehilangan area seluas sirkuit itu sangat signifikan, parkir mobil berkurang hingga 4.000 mobil," katanya.(lal)