Video Viral! ASN Boyolali Kembalikan Iuran Menangkan Ganjar

"Karena kita sudah bulat untuk dibubarkan, kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan," kata pria itu. Pria berkemeja hitam itu berujar seluruh aksi atau dukungan yang dilakukan terhadap pasangan Capres-Cawapres menjadi tanggung jawab masing-masing.

Nov 22, 2023 - 16:49
Video Viral! ASN Boyolali Kembalikan Iuran Menangkan Ganjar
Ilustrasi Bendera PDIP Pengusung Capres Ganjar

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Boyolali disebut telah mengembalikan iuran yang diduga untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Video pengembalian uang itu beredar di media sosial dan menjadi viral. Salah satunya diunggah oleh akun X @PartaiSocmed. Dalam video itu terlihat belasan orang yang diduga ASN Boyolali berkumpul dalam satu ruangan.

Salah satu pria yang mengenakan kemeja berwarna hitam di depan ruangan nampak membacakan kesimpulan rapat. Salah satunya terkait pengembalian iuran.

"Karena kita sudah bulat untuk dibubarkan, kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan," kata pria itu.

Pria berkemeja hitam itu berujar seluruh aksi atau dukungan yang dilakukan terhadap pasangan Capres-Cawapres menjadi tanggung jawab masing-masing.

"Setelah kita tidak ada organisasi ASN Paguyuban ini, nek panjenengan ada sikap, tindakan, perilaku, gerakan, mengarah ketidaknetralan menjadi tanggung jawab masing-masing," ucap dia.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja belum juga merespons perihal video viral tersebut.

Sementara itu, Bawaslu Kabupaten Boyolali mengaku belum menerima laporan terkait video viral perempuan berseragam ASN Pemkab Boyolali yang mengaku diminta memilih Ganjar Pranowo dan memenangkan PDIP.

Termasuk, viral surat undangan koordinasi, unggahan data besaran iuran ASN hingga transfer uang.

"Terkait dengan beredarnya video itu dan potongan surat (undangan ASN) atau apa itu yang marak di media sosial, sampai hari ini Bawaslu Boyolali belum mendapatkan laporan dari masyarakat," kata Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, kepada detikJateng, Senin (20/11/2023).

Namun, Widodo mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk menelusuri video tersebut. Dia menyebut pihaknya membutuhkan waktu untuk menelusuri lebih lanjut sampai terpenuhinya cukup alat bukti. Saat ini belum ditemukan alat bukti yang dibutuhkan tersebut.

"Kecuali kalau nanti ada orang yang kemudian merasa mempunyai bukti dari itu, termasuk pengunggah. Itu bisa melapor ke Bawaslu. Tentu kami akan senang, dan sehingga menjadi tambahan keterangan di Bawaslu, sehingga bisa segera ditindaklanjuti," terangnya.

Sebelumnya, terdapat video yang beredar juga, seorang perempuan berseragam PNS Pemkab Boyolali mengaku ada arahan dari bupati untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Selain itu, perempuan itu juga menyebut ASN Boyolali ditarik iuran untuk pemenangan. Jika tidak mau akan dipindah yang jauh dari tempat tinggalnya. Disebutkan pula, dalam rekrutmen P3K dari Pemdes mendapat rekomendasi dari orang partai, sehingga harus setor ke partai.

Terkait itu, Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat membantah memerintahkan ASN setempat untuk memilih dan memenangkan salah satu calon presiden tertentu.

Said juga membantah adanya iuran ASN untuk pemenangan salah satu calon. Saat ditanya apakah ia akan melaporkan ke polisi soal video itu, Said menjawab singkat.

"Lha saya nggak ngerti, saya nggak ngerti wong-wonge (orang-orangnya) siapa, kita juga nggak ngerti kok," kata Said di Boyolali, dikutip dari detikJateng, Kamis (16/11).(han)