Soal Maraknya Pabrik Tutup di RI, Jokowi Bilang Begini

Jokowi menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik menunjukkan adanya optimisme di tengah lesunya perekonomian global.

May 7, 2024 - 16:21
Soal Maraknya Pabrik Tutup di RI, Jokowi Bilang Begini

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons maraknya penutupan pabrik di sejumlah subsektor industri, termasuk sepatu Bata, pada awal tahun ini meski ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen di kuartal I 2024.

"Ini kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih in, banyak hal," kata dia usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH), Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).

"Tapi yang jelas secara makro pertumbuhan ekonomi kita sangat baik 5,11 persen," sambungnya.

Jokowi menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik menunjukkan adanya optimisme di tengah lesunya perekonomian global.

Pasalnya, ekonomi Indonesia masih tumbuh di tengah kondisi banyak negara resesi dan mengalami pertumbuhan stagnan, bahkan ada yang terkontraksi.

"Ini menumbuhkan sebuah optimisme. Bahwa negara-negara lain, negara-negara besar, satu, dua, tiga, sudah masuk ke jurang resesi, negara lain juga turun growth-nya, tapi kita mampu terus naik 5,11 persen," imbuhnya.

Ia pun menyebut dua hal yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi yang moncer pada kuartal I 2024, yakni konsumsi masyarakat dan investasi yang terus masuk ke Indonesia.

"Patut kita syukuri karena itu banyak didukung memang oleh konsumsi, tetapi juga didukung yang kedua oleh investasi yang terus masuk ke negara kita," ungkap Jokowi lebih lanjut.

Sebelumnya sejumlah perusahaan melaporkan penutupan pabrik. Salah satunya, PT Sepatu Bata Tbk yang menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, per 30 April 2024 silam. Keputusan ini tak lepas dari kerugian yang diderita perusahaan.

"Keputusan untuk menghentikan aktivitas Pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berada di Purwakarta," kata Corporate Secretary Sepatu Bata Hatta Tutuko seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/5).

Ia menuturkan perusahaan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

Hatta menegaskan perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta. Sebab, permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik Purwakarta terus menurun.

Penutupan pabrik ini pun berimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 200 karyawan Sepatu Bata.

Selain itu, PT Hung-A Indonesia, pabrik ban yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat juga menutup pabriknya sejak 1 Februari 2024.

Serikat Pekerja Lokal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) mengatakan karyawan yang terdampak atas penutupan ini mencapai 1.500 orang.

"Penyebab utama penutupan perusahaan karena tidak adanya order dari pemesan," ujar Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indah Anggoro Putri.

Indah mengatakan menurunnya permintaan disebabkan oleh syarat yang ketat dari pemesan.

"Dampak atas persyaratan ketat dari pemesan cukup mempunyai efek terhadap produk yang dihasilkan. Cash flow yang menipis berujung tidak dapat menopang labour cost," katanya.(han)