Presiden Nigeria Minta Bank Sentral Terbitkan Uang Lama, Negaranya Krisis Uang Tunai

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengarahkan bank sentral menerbitkan kembali uang kertas lama 200 naira (US$ 0,43). Sebelumnya, negara di Afrika Barat itu mengumumkan pergantian uang kertas baru.

Feb 18, 2023 - 05:00
Presiden Nigeria Minta Bank Sentral Terbitkan Uang Lama, Negaranya Krisis Uang Tunai
Warga Nigeria Nginap di Bank Demii Tarik Uang Kertas/Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengarahkan bank sentral menerbitkan kembali uang kertas lama 200 naira (US$ 0,43). Sebelumnya, negara di Afrika Barat itu mengumumkan pergantian uang kertas baru.

Namun, ada kekhawatiran pengenalan uang versi baru berakhir gagal dan dapat mengganggu pemilihan umum akhir bulan ini. Protes meletus beberapa minggu terakhir setelah masyarakat berebut mendapatkan uang versi baru pecahan 200, 500, dan 1.000 naira.

Mengutip CNN, Jumat (17/2/2023), Buhari mengumumkan uang kertas 200 naira lama akan kembali beredar selama 60 hari. Pecahan yang lebih tinggi tetap ditarik tetapi dapat ditukar di bank sentral dan tempat lain yang ditunjuk.

Dia juga meyakinkan bahwa pasokan uang tunai akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Buhari menyebut telah mengarahkan bank sentral Nigeria untuk memastikan uang kertas baru menjadi lebih tersedia dan dapat diakses masyarakat.

Buhari meluncurkan mata uang yang didesain ulang pada November tahun lalu untuk menghindari pemalsuan dan penimbunan dalam jumlah besar.

Komisi Pemilihan Umum Independen Nigeria (Independent National Electoral Commission/INEC) memperingatkan bahwa ketidakmampuan bank untuk mendistribusikan uang tunai baru dapat mempersulit pembayaran staf sementara dan penjaga keamanan. Mereka dibutuhkan untuk mengoperasikan ribuan tempat pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan parlemen.

Banyak orang Nigeria antre berjam-jam sambil putus asa demi mendapatkan uang baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Krisis uang tunai menyulut kemarahan dan menimbulkan kesulitan.

Apalagi bagi mereka yang bekerja di sektor ekonomi informal berbasis uang tunai dan bagi warga yang tinggal di daerah pedesaan, kekacauan ini sangat terasa. Protes menyebar di seluruh negeri dan kantor-kantor bank banyak dirusak.(eky)