Pertemuan Tingkat Menteri IPEF, Menko Airlangga Sampaikan Indonesia Fokus Operasional Perjanjian dengan Aktif

Menindaklanjuti Pertemuan Tingkat Tinggi IPEF di San Francisco pada 16 November 2023 lalu. Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Department of Commerce (US DOC) kembali menginisiasi Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF.

Mar 18, 2024 - 04:29
Pertemuan Tingkat Menteri IPEF, Menko Airlangga Sampaikan Indonesia Fokus Operasional Perjanjian dengan Aktif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengikuti pertemuan IPEF

NUSADAILY. CO.ID - JAKARTA - Menindaklanjuti Pertemuan Tingkat Tinggi IPEF di San Francisco pada 16 November 2023 lalu. Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Department of Commerce (US DOC) kembali menginisiasi Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF.

 

Pertemuan tersebut  diselenggarakan secara virtual pada Kamis (14/3/2024) dipimpin  US Secretary of Commerce Gina Raimondo. Kegiatan dihadiri  perwakilan pemerintahan dari 13 negara anggota IPEF, termasuk Indonesia.

 

Delegasi Indonesia sendiri diwakili langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

 

Secretary Raimondo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim negara mitra IPEF. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, perundingan IPEF telah menyelesaikan seluruh pembahasan teks dan akan memasuki fase implementasi.

 

Selain itu, ia juga menyampaikan target dan langkah-langkah ke depan dalam rangka implementasi Pilar II, III, dan IV. Menurutnya  Sejak Februari 2024 silam, Pilar II telah entry in force dan negara mitra IPEF, oleh sebab itu dia berharap semua anggota dapat segera melakukan ratifikasi perjanjian ini.

 

Raimondo menambahkan, agar negara anggota IPEF dapat segera melakukan finalisasi Terms of Reference (ToR) untuk ketiga badan yang terdapat dalam Pillar II. Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif negara mitra pada empat Cooperative Work Program (CWP) baru, yaitu Pasar Karbon, Inisiasi Listrik Bersih, Transisi Berkeadilan, dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).

 

Sementara pada Pillar IV, AS menekankan agar negara mitra IPEF dapat mulai mengidentifikasi kebutuhan program bantuan teknis dan capacity building. Hal ini guna membantu mitra IPEF dalam implementasi Pilar IV terkait sistem perpajakan, anti-bribery dan anti-money laundering.

 

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia berfokus pada operasionalisasi perjanjian-perjanjian IPEF dengan menekankan partisipasi aktif dan adil bagi seluruh negara partisipan IPEF. Selain itu. Ia juga menyampaikan  Indonesia menyambut baik tiga kerangka lokakarya yang diusulkan oleh Amerika Serikat sebagai inisiatif lanjutan Pilar IV.

 

"Indonesia sangat mendukung  rencana pelaksanaan penandatanganan perjanjian Pilar III dan IV yang akan dilaksanakan di Singapura pada Juni 2024 mendatang," kata Airlangga yang hadir secara virtual.

 

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengundang keterlibatan Pemerintah dan Swasta dalam Clean Economy Investor Forum. Dengan harapan  dapat memfasilitasi kerjasama investasi dalam bidang ekonomi bersih dari para mitra IPEF.

 

Senada dengan Secretary Raimondo, Deputi Gan Kim Yong juga mengutarakan agar negara mitra IPEF dapat segera melakukan finalisasi ToR pada Pillar II.Hal itu sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon dalam IPEF.

 

Di acara yang sama Deputi Menteri Perdagangan Korea Selatan Roh Keon-ki mengaku siap bekerja sama dalam penggalangan capital fund dalam Pilar III. Dijelaskan dana tersebut akan ditujukan untuk membiayai proyek energi bersih potensial dalam IPEF.

 

"Kami berharap dengan ditandatanganinya Pilar II, disrupsi rantai pasok global yang sempat terjadi akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina tidak terulang kembali," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, pertemuan tersebut membahas proses implementasi perjanjian IPEF Pillar II (Rantai Pasok), perkembangan perundingan Pilar III (Energi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil), serta persiapan penandatanganan Perjanjian Pilar III (Energi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil) dan penyelenggaraan Clean Economy Investor Forum pada Juni 2024 mendatang di Singapura.(sir)