Mendikbudristek Resmikan Kick Off Sekolah Jurnalisme Indonesia Versi Baru

Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), setelah sempat vacum beberapa waktu, kali ini kembali 'hidup' dan siap mewarnai program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang oleh PWI.

Feb 7, 2024 - 06:15
Mendikbudristek Resmikan Kick Off Sekolah Jurnalisme Indonesia Versi Baru

NUSADAILY.COM -MALANG - Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), setelah sempat vacum beberapa waktu, kali ini kembali 'hidup' dan siap mewarnai program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang oleh PWI.

Kick off SJI versi baru, langsung dilakukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Dengan meresmikan SJI Kelas Muda 2024 Angkatan I. Di Aula PWI Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (6/2/2024).

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, berharap, ada dukungan dari Kemendibudristek terhadap peningkatan kapabilitas jurnalis. Melalui program-program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan, yang dirancang PWI, salah satunya SJI.

"SJI adalah ikon PWI. Pertama dibuka pada 2010 di Palembang. Bahkan kuliah perdana ketika itu, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," sebut Hendry.

Dalam kuliah perdana SJI Kelas Muda saat ini, dititikberatkan pada multitasking jurnalisme, salah satu andalan selain kode etik, wawasan kebangsaan dan integritas.

"Mohon Kemendikbudristek untuk disisipkan dari anggaran Pemerintah," harapnya.

Sementara Nadiem sendiri, saat pembuka kuliah perdana tersebut, berharap melalui SJI, tidak hanya melahirkan jurnalis yang berkompeten. Tapi juga mampu melahirkan produk-produk jurnalistik berkualitas.

"Kami sangat mengapresiasi perhatian dari PWI Pusat, yang terus berkomitmen memperbaiki kapabilitas jurnalis melalui SJI."

"Ini merupakan salah satu langkah konkret menguatkan kemampuan jurnalis. Khususnya di tengah gempuran teknologi, termasuk Artificial Intelegence (AI)," sebut Mas Menteri, demikian Nadiem biasa dipanggil.

Terlebih pada saat ini, katanya, terjadi kemunduran dari hasil produk jurnalistik, karena kalah saing dengan teknologi.

Itulah sebabnya, Nadien berharap, perbaikan dalam mengolah data menjadi sebuah informasi produk jurnalistik, dapat terus ditingkatkan, salah satunya melalui SJI.

"Program ini mengajarkan integritas. Membawa pikiran kritis menulis dengan hati. Meningkatkan literasi masyarakat. Menganalisa informasi, menyajikan narasi berdasarkan informasi yang ada. Sebab jurnalis sama pentingnya dengan guru," sebut Mas Menteri.

Nadiem mendukung penuh program SJI untuk terus dilaksanakan. Mengingat program ini berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka, yang kini diterapkan di satuan pendidikan. Salah satu poin pentingnya adalah penguatan berpikir kritis. 

"Sekarang informasi sudah sangat berlimpah. Kemampuan kritis adalah kemampuan untuk menyajikan artikel yang kuat, yang harus dimiliki jurnalis dan menjadi salah satu dasar peran sebagai mendidik masyarakat."

"Kami menyambut baik kurikulum yang diajarkan, semakin kesini semakin sulit mencari jurnalis yang berintegritas."

"Semoga SJI ini melahirkan jurnalis yang berintegritas dan multitasking. Bisa melahirkan penulis penulis yang berkualitas," harapnya.

Dalam SJI Kelas Muda 2024 Angkatan I tersebut, diikuti 33 peserta yang merupakan jurnalis dari berbagai media se-Jawa Barat. Yang akan berlangsung hingga 10 Februari mendatang. (*)